KOMPAS.TV- Menghapus e-mail bisa menjadi salah satu cara menyelamatkan bumi.
Apakah benar demikian?
Karena menghapus e-mail diduga bisa membantu mengurangi emisi karbon yang menyebabkan pemanasan global.
Melansir dari Bobo.id berikut penjelasannya menurut ahli.
‘’Perlu dipahami bahwa e-mail disimpan di komputer-komputer yang khusus dinyalakan 24 jam per server’’, papar Yerry Niko Borang pemerhati keamanan digital.
Sementara itu server tidak bisa hidup tanpa listrik. Namun bagi Yerry, penggunaan listrik untuk e-mail masih kalah jauh dibanding media sosial misalnya TikTok & Instagram.
Penggunaan listrik ini tidak serta merta berpengaruh ke masalah ozon. Pengaruh terhadap ozon ini sebenarnya dari sumber listriknya, yakni pembangkit listrik di tiap negara.
Seperti yang ada di Asia, mulai dari Tiongkok, India, hingga Indonesia yang sumber energinya menggunakan batu bara.
Sehingga berkontribusi menyebabkan polusi dan berpotensi merusak ozon. Berbeda dengan Eropa dan AS rata-rata lokasi server perusahaan IT sudah memakai energi hijau.
Berupa kincir angin, panel surya, bahkan gas dan nuklir. Energi hijau adalah sumber energi dari bahan yang aman & dampaknya cukup kecil bagi lingkungan.
Pemanasan global mempengaruhi kondisi lingkungan, seperti suhu perairan & udara yang makin panas.
Jumlah ikan di perairan tropis berkurang karena ikan pindah ke perairan yang dingin.
Dampak lainnya adalah meningkatkan risiko penyakit yang menular lewat air seperti kolera, parasit, dan demam tifoid.
Baca Juga: Miris, Ini Bedanya Bila Suhu Bumi Naik 1,5 Derajat dan Naik 2 Derajat Celcius dalam Pemanasan Global
Editor Video & Grafis: Joshua Victor
Sumber : diolah dari berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.