IRAK, KOMPAS.TV - Setelah sekian lama di pengungsian dan telantar akibat perang, para perempuan pengunsi Suku Yazidi di Irak Utara ini berusaha untuk produktif.
Puluhan pengungsi perempuan ini membuat produk-produk dari ekstrak bunga, seperti sabun, minyak, hingga air mawar.
Ekstrak yang mereka gunakan pun berasal dari bunga yang mereka tanam dan rawat sendiri.
Selain dapat mengisi waktu kosong selama di pengungsian, kegiatan ini juga dapat menambah pemasukan mereka.
Para pengungsi perempuan di Kamp Seikhan yang ikut kegiatan ini mendapat 70% dari hasil penjualan.
Baca Juga: Kementerian Perdagangan Musnahkan Barang Ilegal
Sebelum dilibatkan dalam kegiatan memproduksi berbagai barang dari ektrak bunga, para pengungsi ini telah menjalani beragam pelatihan.
Dalam 6 bulan pertama, usaha ini mampu menghasilkan 9 juta dinar Irak atau lebih dari Rp 87 juta, keuntungan dibagi berdasarkan tugas, posisi, dan jam kerja.
Kegiatan ini didanai oleh sebuah Asosiasi Sukarelawan Internasional dari Itlia.
Kegiatan ini melibatkan para pengungsi perempuan dari usia remaja hingga 60 tahun.
Proyek ini menurut rencana akan dilakukan selama 3 tahun ke depan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.