KOMPAS.TV - Layang-layang atau layangan merupakan salah satu permainan yang populer di masyarakat, dan dapat dimainkan oleh semua kalangan dari anak-anak hingga orang dewasa.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), layang-layang adalah mainan yang terbuat dari kertas berkerangka, yang diterbangkan ke udara dengan memakai tali (benang) sebagai kendali.
Menurut Encyclopedia Britannica, layang-layang pertama kali dipopulerkan di China sekitar 3.000 tahun yang lalu.
Dilansir dari Kompas.com, menurut Asep Irawan, salah satu pemandu di Museum Layang-Layang Jakarta, layang-layang di Indonesia pertama kali ditemukan di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara.
Pada umumnya, layang-layang dimainkan pada musim angin kencang, karena angin berperan besar untuk menerbangkan layang-layang.
Baca Juga: Viral Pria Terseret Terbang Bersama Layang-layang Setinggi 9 Meter, Turun dengan Terjun Bebas
Tempat yang kerap digunakan untuk bermain layangan yaitu lapangan terbuka dan luas. Namun selain tempat yang lapang, bermain layangan juga butuh tempat yang aman.
Salah satu tempat yang harus dihindari saat bermain layangan adalah di sekitar bandara, atau di sekitar Kawasan Keselamatan Operasi Penerbangan (KKOP).
Bermain laying-layang di area ini tidak diperkenankan karena sangat membahayakan keselamatan penerbangan. Layangan dapat menabrak pesawat terbang, atau benang layangan bisa tertarik ke dalam mesin pesawat.
Selain itu, jangan bermain layang-layang dekat instalasi listrik terutama yang bertegangan tinggi. Layangan putus yang tersangkut di kabel jaringan listrik kerap menyebabkan persoalan pada layanan kelistrikan.
Gangguan pada layanan kelistrikan ini akan membuat pasokan listrik terhenti, sehingga dapat menyebabkan listrik di sekitar area tersebut jadi padam.
(*)
Grafis: Joshua Victor
Sumber : diolah dari berbagai sumber
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.