Serba-serbi Gunung Guntur, Sempat Jadi Gunung Berapi Paling Aktif di Jawa

KOMPAS.TV - Gunung Guntur sedang ramai dibicarakan akibat seorang pendaki yang hilang dari tenda di Pos 3 pendakian Gunung Guntur pada Minggu, 19 September 2021.

Pendaki bernama Muhammad Gibran Arrasyid (14) itu akhirnya ditemukan dengan selamat pada Jumat, 24 September 2021.

Dirangkum dari berbagai sumber, simak beberapa fakta tentang Gunung Guntur berikut ini:

1. Lokasi Gunung Guntur

Gunung Guntur terletak di Kelurahan Pananjung dan Desa Pasawahan, Tarogong Kaler, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dengan ketinggian 2.249 meter di atas permukaan laut.

Gunung ini berdekatan dengan gunung-gunung lain yang mengelilingi Kota Garut, seperti Gunung Cikuray, Gunung Papandayan, Gunung Masigit, hingga Gunung Galunggung.

2. Pernah jadi gunung berapi paling aktif

Gunung Guntur pernah menjadi gunung berapi paling aktif di Pulau Jawa pada dekade 1800-an. Namun, sejak itu aktivitasnya kembali menurun.

Sejumlah erupsi Gunung Guntur tercatat terjadi sekitar tahun 1690 hingga tahun 1847.

3. Karakteristik Gunung Guntur

Gunung Guntur umunya berpasir sehingga tidak banyak ditumbuhi tanaman dan tampak gersang. Sebagian kawasan banyak ditumbuhi dengan ilalang dan terlihat seperti padang savana.

Pohon pinus lebih banyak tumbuh di kawasan gunung ini. Selain itu, terdapat kaldera yang besar dan dalam di kawasan puncak Gunung Guntur, yang berasal dari bekas letusan.

4. Berstatus cagar alam

Hingga saat ini, Gunung Guntur menjadi bagian dari Cagar Alam Kamojang. Karena berstatus cagar alam, tidak bisa semua orang bebas masuk ke area ini.

Pendakian dan aktivitas rekreasi lainnya di kawasan cagar alam termasuk di Gunung Guntur, dianggap sebagai aktivitas yang bisa mengakibatkan perubahan keutuhan kawasan suaka alam.

Pemerintah menetapkan batas wilayah yang bisa diakses warga di Gunung Guntur, yakni di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) seluas 150 hektare.

Baca Juga: 5 Fakta Hilangnya Gibran Selama 6 Hari di Gunung Guntur Garut

(*)

Grafis: Arief Rahman