A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Wow! Ini Cara Debt Collector Temukan Targetnya - ROSI

Kompas TV TALKSHOW rosi

Wow! Ini Cara Debt Collector Temukan Targetnya - ROSI

Kompas.tv - 27 Juni 2020, 22:47 WIB

Negara tidak boleh kalah dengan preman, demikian pernyataan Kapolri Jendral Idham Aziz atas penangkapan John Kei. Penangkapan kelompok John Kei seakan memberikan sinyal bahwa Jakarta belum bersih dari komplotan preman.

Mengapa para preman begitiu kuat dan eksis di Ibukota? Kemarin Polda Metro Jaya melakukan pra rekonstruksi kasus pembunuhan berencana oleh John Kei terhadap pamannya Nus Kei.

Sebanyak 43 adegan di lima kejadian perkara memperkuat dugaan ada perintah John Kei untuk membunuh pamannya Nus Kei. Sebelumnya Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus, mengungkapkan awal mula perseteruan Jhon Kei dan pamannya Nus Kei terkait persoalan tanah.

Yusri mengatakan, awalnya John Kei meminta tolong kepada Nus Kei untuk mengurusi penjualan tanah yang berada di Ambon, Maluku. Ketika itu, Jhon Kei terpaksa meminta tolong kepada pamannya itu karena dirinya masih mendekam di Lapas Permisan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

Yusri mengatakan, awalnya John Kei meminta tolong kepada Nus Kei untuk mengurusi penjualan tanah yang berada di Ambon, Maluku. Ketika itu, Jhon Kei terpaksa meminta tolong kepada pamannya itu karena dirinya masih mendekam di Lapas Permisan Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.

"Si John Kei merasa dikhianati oleh Nus Kei dengan permasalahan yang ada. Menurut John Kei sudah dibayar, tapi menurut Nus Kei belum," ucap Yusri.

#RosiKompasTV #JohnKei #KasusJohnKei




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x