JAKARTA, KOMPAS.TV - Menkopolhukam Mahfud MD berharap kampus akan lebih didemokratisasi pada pemerintahan ke depan, sebab kampus adalah "palang pintu etika" yang selama puluhan tahun tetap tangguh. Namun saat ini, Mahfud melihat sistem pengelolaan kampus sudah terlalu banyak dicampuri politik dan terlalu birokratis. Bahkan, saat ini orang cenderung takut untuk berbicara.
mahfud mengungkapkan ketidaksetujuannya terkait pemilihan rektor yang membutuhkan dukungan suara 35% dari pemerintah. Hal ini kemudian menimbulkan gejala dalam pemilihan rektor justru membentuk tim sukses, seperti partai politik. Inilah yang kemudian membuat suara-suara kritis terbungkam, karena rektor menjadi perpanjangan pemerintah.
Gelombang kritik dari sivitas akademika berbagai kampus di Indonesia terjadi usai pernyataan Presiden Joko Widodo soal menteri hingga kepala negara boleh berkampanye. Sebab, dalam pasal lain juga disebutkan bahwa Presiden harus netral. Apalagi, presiden boleh berkampanye jika menjadi petahana.
Selengkapnya simak dialog eksklusif Rosianna Silalahi bersama Mahfud MD dalam ROSI Mahfud MD Memilih Mundur. Saksikan di kanal youtube KompasTV.
Link: https://www.youtube.com/watch?v=9-rYhZwkmGo&t=1007s
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.