Kompas TV saintek teknologi

Waspadai Konten Tidak Senonoh di Media Sosial, Ini Bahayanya

Kompas.tv - 16 November 2023, 21:00 WIB
waspadai-konten-tidak-senonoh-di-media-sosial-ini-bahayanya
Ilustrasi media sosial TikTok. (Sumber: Unsplash/Solen Feyissa)
Penulis : Switzy Sabandar | Editor : Deni Muliya

JAKARTA, KOMPAS.TV- Konten berbau pronografi di laman media sosial TikTok tengah menjadi perbincangan.

Konten ini menampilkan pemilik akun anonim yang tengah bermain gim secara langsung atau live.

Namun, gim yang dimainkan menampilkan adegan tidak senonoh dan berbabu pornografi.

Siaran live tersebut dapat muncul ketika pengguna menelusuri konten lewat fitur FYP (For Yor Page), sehingga cukup mengkhawatirkan.

Kekhawatiran akan konten TikTok mengandung pornografi ini juga ramai dibahas di media sosial X.

Seorang warganet mengirim menfess lewat akun @tanyarlfes.

Baca Juga: Sasar Generasi Muda, KPU Kerja Sama dengan Tiktok untuk Sosialisasi Informasi Pemilu

Ia berharap agar para pengguna sosial media terutama TikTok berhati-hati karena kini sedang marak kontenlive gaming yang berbaru pornografi.

“Guys, tolong bantu report ya kalau lewat di FYP live-nya,” tulis keterangan di unggahan tersebut.

Unggahan itu pun langsung dibanjiri pengguna lain yang ternyata mengalami hal serupa.

Mereka juga masih melihat konten pornografi itu berseliweran saat sedang berselancar di TikTok.

Pornografi adalah topik yang telah menjadi bagian integral dari kehidupan modern.

Dengan perkembangan teknologi dan akses yang semakin mudah, banyak orang telah terpapar pada konten pornografi, baik secara sengaja maupun tidak. 

Penting untuk memahami bahwa terlalu banyak paparan terhadap pornografi dapat memiliki dampak negatif serius pada otak dan kesejahteraan mental anak-anak.

Dikutip dari laman RSUP Dr Sarjito, berikut dampak buruk pornografi bagi anak-anak dan remaja.

1. Perubahan Struktur Otak

Penelitian telah menunjukkan bahwa terlalu sering mengekspos diri pada pornografi dapat mengakibatkan perubahan struktural dalam otak.

Bagian otak yang terkait dengan hasrat seksual, seperti nukleus akumbens dapat mengalami perubahan yang mengarah pada perilaku impulsif dan obsesif terhadap pornografi. 

Hal ini mirip dengan efek yang terlihat pada pecandu narkoba.

2. Desensitisasi Seksual

Ketika seseorang terlalu sering terpapar pada konten pornografi yang keras, otaknya dapat mengalami desensitisasi seksual.

Artinya, orang tersebut mungkin memerlukan stimulasi seksual yang lebih ekstrem atau beragam untuk mencapai kepuasan.

Hal ini dapat mengganggu kehidupan seksual dalam kehidupan nyata.

3. Ketergantungan dan Penarikan

Pornografi dapat membuat otak merilis dopamin, neurotransmitter yang terkait dengan sensasi kenikmatan.

Hal ini dapat menyebabkan perkembangan ketergantungan terhadap pornografi, di mana seseorang merasa kesulitan untuk berhenti mengonsumsi konten tersebut. 

Ketika mencoba untuk berhenti, individu ini bisa mengalami gejala penarikan seperti ketidaknyamanan, kecemasan, dan iritabilitas.

4. Pengaruh terhadap Hubungan

Paparan berlebihan terhadap pornografi juga dapat memiliki dampak negatif pada hubungan manusia.

Ketika salah satu pasangan menjadi terlalu terikat pada pornografi, ini bisa mengakibatkan ketidakpuasan dalam hubungan intim mereka, yang pada akhirnya dapat merusak hubungan tersebut.

Baca Juga: Gampang, Ini Cara Menonaktifkan Akun TikTok Sementara

5. Peningkatan Ketidakpercayaan Diri

Konten pornografi sering kali menampilkan tubuh yang ideal dan situasi seksual yang tidak realistis.

Hal ini dapat membuat individu merasa kurang percaya diri tentang tubuh mereka sendiri dan kemampuan mereka dalam hubungan seksual.

6. Gangguan Emosi dan Kesejahteraan Mental

Beberapa orang dapat mengalami perasaan bersalah, rasa malu, atau depresi sebagai akibat dari konsumsi berlebihan pornografi.

Konten pornografi yang ekstrem atau tidak etis juga dapat memicu reaksi emosional yang kuat.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x