Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPASTV - Setiap wilayah tentunya memiliki ritual dan tradisi unik setiap bulan ramadhan, tak terkecuali di desa Bawunian. Lampu akan di siapkan dan ditata sedemikian rupa hingga menerangi desa. Lampu akan menyala dan terpasang hingga 3 hari setelah lebaran. Di desa Bawunian lampu menjadi simbol kehadiran malaikat pada malam lailatul qadar.
Di desa Bawunian biasanya menyiapkan tradisi pasang lampu ini pada tengah bulan ramadhan. "Kalau memang dirayakan agak besar berarti dari pertengahan Ramadhan udah disiapin, tapi kalau cuman pakai bambu aja, biasanya satu minggu (sebelum acara) baru nyari bambunya" Kata Ma'rifat Tatali, Imam Desa Bawunian.
Proses pembuatan sebuah lampu bermula dari batang bambu. Batang-batang bambu yang telah dipotong lalu dibersihkan, pada ruas-ruas nya dibentuk tempat untuk meletakkan lentera yang dibuat dari botol bekas kemasan air minum.
"Bingkai dulu baru pasang lampu, baru kasih berdir. Kalau lampu seperti ini lama bikinnya, satu minggu, kalau lampu-lampu botol 3 hari boleh" Kata Wahidin warga Bawunian.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.