LAS VEGAS, KOMPAS .TV — Pelaku peledakan Tesla Cybertruck di depan Trump International Hotel, Las Vegas, Nevada, pekan lalu, Matthew Livelsberger (37), diduga menggunakan ChatGPT untuk merencanakan serangan.
Sheriff Kevin McMahill dari Kepolisian Metropolitan Las Vegas mengungkapkan, Livelsberger menggunakan chatbot berbasis kecerdasan buatan (AI) tersebut untuk mengumpulkan informasi terkait serangan.
“Kami tahu bahwa AI akan mengubah banyak hal dalam hidup kita. Ini adalah insiden pertama di AS di mana ChatGPT digunakan untuk membantu seseorang membangun perangkat tertentu,” ujar McMahill dalam konferensi pers, Selasa (7/1/2025), dikutip dari Anadolu.
Baca Juga: Identitas Pengemudi Tesla Cybertruck yang Meledak di Depan Hotel Trump Terungkap, Ini Sosoknya
Menurut penjelasan Assistant Sheriff Dori Koren, Livelsberger menggunakan ChatGPT untuk mencari tahu jumlah bahan peledak yang dibutuhkan, tempat pembelian kembang api, hingga potensi ledakan kembang api jika dipicu peluru senjata api.
Penyelidikan digital terhadap ponsel Livelsberger juga menemukan dokumen enam halaman yang disebut sebagai "manifesto."
Dokumen tersebut berisi kritik terhadap isu politik, sosial, dan budaya, termasuk kritik terhadap pemerintahan saat ini.
“Dengan informasi baru ini muncul lebih banyak pertanyaan daripada jawaban. Saya tidak akan memberikan pendapat tentang apa arti dokumen tersebut, dan kami juga tidak akan merilis informasi atau dokumen yang belum sepenuhnya diverifikasi oleh penyelidik gabungan kami,” ujar McMahill.
Baca Juga: Ledakan Tesla Cybertruck dan Tragedi New Orleans Tak Berhubungan, FBI: Kemiripannya Kebetulan
Serangan dengan ledakan tersebut dilakukan Livelsberger ketika ia sedang cuti dari pangkalannya di Jerman.
Insiden tersebut saat ini diselidiki penyelidik gabungan oleh FBI, Biro Alkohol, Tembakau, Senjata Api, dan Bahan Peledak (ATF), serta Kepolisian Metropolitan Las Vegas.
McMahill menambahkan, insiden ini menjadi peringatan penting bagi penegak hukum di seluruh AS terkait penyalahgunaan teknologi kecerdasan buatan.
“Ini adalah momen yang mengkhawatirkan, tetapi juga instruktif untuk meningkatkan kewaspadaan,” ujarnya.
Hingga saat ini, OpenAI selaku pengembang ChatGPT belum memberikan komentar terkait penggunaan teknologinya dalam insiden ini.
Baca Juga: Surat Terakhir Pengemudi Tesla Cybertruck yang Tewas dalam Ledakan, Beri Pesan untuk Negara AS
Sumber : Anadolu
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.