Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Manusia dengan beragam karakter dan kebiasaan yang mejadi cerminan diri pada kesehariannya. Salah satunya adalah karater yang rileks. Kebiasan atau karakter orang yang rileks pun banyak derivasinya. Di antaranya tentang tidur, obesitas, dan bahkan zikir. Tema-tema tersebut lebih mengacu pada kebiasan masyarakat terutama manusia urban yang selalu tegang, depresi dan stres.
Kecenderungan pola hidup yang sembarangan membuat manusia urban kehilangan keseimbangan. Ternyata akar dari semua itu adalah kehidupan yang tidak islami, yaitu pola hidup yang jauh dari tuntunan nabi.
Pola hidup yang baik dan nyaman adalah sebuah kebutuhan bagi manusia yang hidup di bumi. Khususnya manusia yang hidup sebagai masyarakat urban yang tinggal di kota besar. Cepatnya laju perkembangan kota besar membuat masyarakat urban dituntut untuk berpacu untuk kehidupannya.
Salah satunya adalah pola tidur. Tidur adalah salah satu aktifitas yang menyenangkan. Saat tidur keadaan fisik kita akan menjadi tenang, rileks dan fresh.
Selain dapat mengontrol emosi dengan tidur yang berkualitas kita dapat bersemangat dan fokus dalam aktivitas kita sehari-hari. Selain gaya hidup, tingginya tuntutan pekerjaan dan aktifitas sehari-hari menjadikan pola tidur kita terganggu. Aktifitas tidur sangat personal karena berbeda pada tidur individu. Tidur seseorang dipengaruhi oleh usia, pekerjaan dan temperamen.
Sebagian besar orang mungkin mempunyai persepsi yang sebaliknya dari fakta bahwa orang yang beraktifitas dengan otak, memerlukan tidur yang lebih banyak daripada orang yang beraktifitas dengan fisik. Pola tidur yang tidak sehat dapat menyebabkan emosi yang tidak stabil, lelah dan berkurangnya kemampuan berpikir. Tidak sedikit dari kita yang mengidap penyakit tidur yang dikenal dengan istilah insomnia.
Saat insomnia melanda kita merasa lelah, tapi tidak ada perasaan mengantuk sama sekali. Sekalipun kita memejamkan mata untuk bisa tidur, berkhayal menghitung domba yang melompat, membaca buku-buku tebal, atau menonton tv sampai minum pil tidur hingga lebih dari 2 butir.
Rasa kantuk akan jadi sebuah anugerah bila dilanda insomnia. Namun ketika kantuk datang melanda, pagi hari sudah tiba. Ini bisa membuat jam biologis berantakan dan orang bisa lalai dengan tugas dan pekerjaannya. Kualitas hidup seseorang jelas dipengaruhi pola tidur yang baik dan sehat.
Tidur adalah tanda kekuasaan Allah. Tidur merupakan aktivitas yang bertujuan mengembalikan vitalitas tubuh, mengistirahatkan tubuh dan mengembalikan sel-sel yang rusak. Inilah salah satu hikmah penciptaan siang dam malam.
Allah ciptakan siang untuk manusia untuk bertebaran di muka bumi guna berbuat dan menebar kebaikan. Dan Allah ciptakan malam untuk berkontemplasi dan rehat sejenak.
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaannya ialah tidurmu di waktu malam dan siang hari dan usahamu mencari sebagian dari karunianya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mendengarkan" (QS Ar-Ruum:23).
“Dan kami jadikan tidurmu untuk istirahat” (QS An-Naba:9)
Dengan tidur ketenangan dan rasa lapang dapat tercapai serta rasa lelah dan kepenatan dapat hilang seketika. Salah satu cara untuk mensyukuri nikmat tidur adalah dengan menunaikannya dengan baik dan benar. Islam tidak mempunyai patokan tidur dengan ukuran waktu. Tidur yang baik bukan hanya pada lama dan singkatnya tidur, tapi lebih pada kualitas tidur.
A Baro bin Azib, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Jika kamu mendatangi tempat tidurmu, maka wudhulah seperti wudhu untuk salat. Lalu berbaringlah pada sisi kananmu." (HR Bukhari).
Rasulullah Muhammad SAW sebagai tauladan telah memberikan keterangan yang jelas mengenai bagaimana seharusnya umat muslim memperlakukan nikmat tidur yang dianugerahkan kepadanya. Rasulullah senantiasa memperlakukan tidur dengan etika yang baik. Sebelum tidur sebaiknya berwudhu, kemudian berbaring menghadap ke kanan.
"Berbaringlah di atas rusuk sebelah kananmu." (HR Bukhari).
manfaat tidur seperti in adalah agar seseorang tidak kesusahan untuk bangun salat malam.
Posisi seperti ini sangat bermanfaat untuk jantung kita, karena jantung akan mensuplai oksigen pada otak melalui darah yang mengalir. Hal ini memunginkan kita akan bangun dalam keadaan segar.
Rasulullah apabila tidur meletakkan tangan kanannya di bawah pipi kanannya (R. Abu Dawud, Timidzi, Ibnu Majah, dan Ibnu Hibban)
Kita juga dianjurkan untuk membaca ayat Kursi.
Terakhir sebelum memejamkan mata, hendaknya membaca doa sebelum tidur.
“Dengan menyebut namamu ya Allah, aku hidup dan mati.”
Assalatu khairu minanau: Segala puji bagi allah dengan nikmatnya segala kebaikan menjadi sempurna.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.