Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
SUMATERA BARAT, KOMPASTV - Muslim di Maninjau memilih merayakan malam takbiran sekaligus menjalani tradisi berakit-rakit. Tepatnya di Danau Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Tradisi ini berlangsung turun temurun hingga sekarang.
Baca Juga: Tradisi Ramadan : Dentuman Meriam Karbit Menambah Keseruan Malam Idul Fitri
Rakit yang dibuat sangat mempesona pengunjung. Berbahan dari bambu yang dirancang seperti rumah adat dan terdapat hiasan miniatur rumah gadang dan masjid, diberi lampu sebagai penerang. Adapula hiasan menyerupai naga yang sangat besar.
Suara takbir yang berkumandan ditambah dengan suara Gendang tambur membuat suasana menjadi makin meriah. Warga pun semain memadati Danau Maninjau untuk menyaksikan tradisi berakit-rakit ini.
Baca Juga: Tradisi Ramadan - Sotong Pangkong : Jajanan Yang Hanya Ada Saat Puasa
Rakit yang berlayar di danau sesekali terdengar suara dentuman meriam bambu. Menurut Tokoh masyarakat ini merupakan lambang perlawanan terhadap penjajah. Dentuman meriam bambu itu diibaratkan tembakan meriam terhadap penjajah.
Baca Juga: Jejak Rosul : Qubatush Sakhra atau Dome of The Rock di Masjidil Aqsa
Tak bisa dipungkiri bahwa festival berakit-rakit ini meramaikan malam Idul Fitri di Maninjau. "Kalau malam lebaran nggak ada berakit-rait ini, seakan anak lebaran itu sepi.
Nggak ada mana" kata Dasrul.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.