Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
PONTIANAK, KOMPASTV - Terdapat banyak sekali tradisi Ramadan yang berada di Indonesia ini. Kesemuanya dilaksanakan untuk memerikahkan bulan suci ramadan. Salah satunya adalah mercon karbit yang berasal dari Pontianak, Kalimantan Barat.
Mercon ini berbahan baku kayu, yang mempunyai berat kurang lebih 500 kg. Kemudian rotan yang berfungsi untuk mengikat kayu meranti tersebut.
Meriam sebesar ini mampu menggetarkan pesisir sungai Kapuas.
Awalnya mercon ini dibuat dari pohon bambu, kemudian berkembang menjadi dari pohon pinang, kelapa dan kemudian dari pohon meranti.
Tradisi ini digelar setiap ramadhan dan menyambut Idul Fitri. Acara ini diadakan di sungai kapuas.
Sungai Kapuas adalah salah satu pintu masuk ajaran Islam di Kalimantan Barat. Pada abad ke-18 Seorang ulana besar dari Hadhramaut, Yaman, bernama Syarief Abdurrahman Al-Kadrie. Dalam perjalanannya menyusuri suangai Kapuas Syarief Abdurrahman Al-Kadrie menemukan sebuah daratan di pinggir sungai. Penduduk sekitar menyebutnya "beting".
Syarief Abdurrahman Al-Kadrie menembakkan meriam kearah beting untuk mengetahui apakah ada penghuni disana. Ternyata tidak muncul seorangpun dari beting itu. Kemudian Syarief Abdurrahman Al-Kadrie mendirikan sebuah masjid yang di beri nama Masjid Jami.
Syarif Abdurrahman membangun Kesultanan Kadriah yang menjadi cikal bakal Pontianak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.