JAKARTA, KOMPAS.TV - Bagi umat Islam yang hendak puasa Rajab 1446 Hijriah atau tahun 2024 Masehi, berikut niat, tata cara dan jadwalnya.
Bulan Rajab adalah salah satu dari empat bulan haram (Dzul Qa’dah atau Zulkaidah, Dzul Hijjah atau Zulhijah, Muharram atau Muharam, dan Rajab), yakni bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT.
Di bulan ketujuh tahun Hijriah ini, umat Islam disunahkan untuk memperbanyak ibadah, termasuk puasa sunah.
Hal itu sebagaimana disebutkan dalam hadis yang diriwayatkan At Tabrani dari Syaid bin Rasyid.
Baca Juga: 1 Rajab 2025/1446 Hijriah Jatuh pada Tanggal Berapa? Ini Keutamaannya
“Barang siapa yang berpuasa sehari di Bulan Rajab laksana berpuasa setahun. Apabila berpuasa tujuh hari, maka ditutupkan darinya pintu neraka jahanam. Barang siapa berpuasa delapan hari, maka dibukakan delapan pintu surga dan Allah mengabulkan semua permohonannya”.
Menurut kalender hijriah yang diterbitkan oleh Kementerian Agama (Kemenag), 1 Rajab 1446 Hijriah jatuh pada Rabu, 1 Januari 2025.
Adapun malam 1 Rajab 1446 H jatuh pada Selasa, 31 Desember 2024.
Melansir NU Online, tidak ada ketentuan khusus mengenai kapan puasa Rajab dilakukan.
Puasa Rajab boleh dilakukan pada awal bulan, pertengahan bulan atau ayyamul bidh, akhir bulan atau pada hari Senin dan Kamis.
Begitu pula tidak ada ketentuan pasti jumlah puasa Rajab, yakni bisa dilakukan selama satu hari, tujuh hari, delapan hari, sepuluh hari, dengan catatan, makruh jika dilakukan selama 1 bulan penuh.
Baca Juga: Kalender Hijriah 2025 Lengkap dengan Tanggal Merah, Kapan Puasa Ramadan dan Idulfitri 1446 H?
Niat puasa Rajab yang dibaca setelah sahur:
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma syahri Rajaba sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta‘âlâ.”
Niat puasa rajab apabila dibaca siang hari karena lupa:
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri rajaba lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta’âlâ.”
نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaytu shauma ayyâmilbîd lillâhita’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidl (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”
Niat Puasa Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala
Artinya: Saya niat puasa pada hari Senin, sunat karena Allah Ta’aalaa.
Niat Puasa Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa pada hari Kamis, sunat karena Allah Ta’aalaa.
Cara melaksanakan puasa Rajab tidak jauh berbeda dengan puasa sunah Senin dan Kamis.
1. Makan di malam hari atau sahur (sunah)
2. Mengucap niat sebelum matahari terbit atau waktu subuh
3. Apabila belum sempat berniat di malam hari, tetap boleh berpuasa Rajab asalkan belum makan dan minum sejak Subuh dan wajib berniat sampai sebelum waktu dzuhur tiba.
4. Menahan lapar dan haus serta hal-hal yang membatalkan puasa hingga matahari terbenam.
5. Berbuka saat waktu Magrib tiba
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.