Proses pemulangan jemaah haji gelombang I dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah akan berlangsung hingga 3 Juli 2024.
Selanjutnya, proses pemulangan akan terfokus pada jemaah haji gelombang II melalui Bandara AMAA Madinah pada 4 – 21 Juli 2024.
Sebelumnya, Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra meminta maaf kepada jemaah haji dan pemangku kepentingan layanan haji yang terdampak penyesuaian jadwal penerbangan pada fase pemulangan ke tanah air.
"Kami menyampaikan permohonan maaf kepada jamaah haji yang terdampak atas penyesuaian jadwal penerbangan pada fase pemulangan ini, termasuk kepada berbagai stakeholder layanan haji utamanya Kementerian Agama RI," kata Irfan dalam keterangan di Jakarta, Kamis (27/6).
Ia menyampaikan, pihaknya terus melakukan berbagai perbaikan (improvement) aspek operasional guna memastikan aspek ketepatan waktu layanan penerbangan haji senantiasa terjaga.
Hal itu berkenaan dengan berbagai masukan dan sorotan yang disampaikan pemangku kepentingan terkait kelancaran operasional haji.
Baca Juga: Menhub Budi Tegur Keras PT. Garuda Indonesia soal Layanan Haji 2024
Ia tidak memungkiri terdapat beberapa catatan krusial keterlambatan penerbangan pada keberangkatan sejumlah kloter menuju tanah air.
Irfan menuturkan Garuda Indonesia juga menyampaikan permohonan maaf karena tidak memberikan jawaban dan tanggapan mengenai berita yang muncul di publik dan media.
"Karena kami berupaya untuk meminimalkan polemik berkepanjangan tersebut dan kami akan lebih memfokuskan diri dalam memastikan percepatan corrective actions berjalan dengan lancar," ucap Irfan.
Ia mengaku pihaknya berkomitmen untuk terus memastikan kelancaran operasional penerbangan haji berjalan maksimal khususnya dengan senantiasa mengedepankan aspek keselamatan penerbangan.
Ia mengatakan terdapat penyesuaian jadwal pada 46 kloter penerbangan pemulangan jemaah haji asal Indonesia yang disebabkan oleh keterbatasan slot di bandara Arab Saudi.
Baca Juga: 447 Jemaah Haji Kloter 6 Asal Makassar dan Pinrang Tiba di Tanah Air
Terkait hal itu, Garuda Indonesia terus meningkatkan koordinasi intensif bersama berbagai pemangku kepentingan penerbangan haji, khususnya otoritas bandara Arab Saudi dan Kementerian Agama, untuk memastikan kelancaran operasional fase pemulangan jemaah haji sebagai langkah mitigasi terhadap keterbatasan slot penerbangan.
Irfan menyebutkan penerbangan haji merupakan operasional penerbangan yang kompleks dan Garuda Indonesia telah melaksanakan koordinasi bersama pemangku kepentingan pelaksanaan haji sejak jauh hari.
Melalui koordinasi tersebut, otoritas bandara menyampaikan bahwa terdapat 68 slot penerbangan tidak dapat dipenuhi sesuai permintaan Garuda Indonesia mengingat ada perubahan kebijakan pengaturan slot di bandara Arab Saudi.
Berkenaan dengan perubahan tersebut, kata dia, Garuda Indonesia yang juga didukung oleh Kementerian Agama, terus melaksanakan negosiasi bersama pihak General Authority of Civil Aviation (GACA) Arab Saudi.
Hingga kini terdapat penyesuaian jumlah slot, dari 68 slot menjadi 46 slot penerbangan.
Terkait dengan dampak penyesuaian jadwal tersebut, Irfan mengatakan Garuda Indonesia memastikan akan berkomitmen untuk bertanggung jawab dengan menyiapkan fasilitas tambahan berupa akomodasi, makanan dan transportasi yang seluruh biayanya akan ditanggung pihak maskapai.
"Dapat kami pastikan bahwa hingga saat ini Garuda Indonesia terus melaksanakan diskusi dan komunikasi dengan stakeholders penerbangan haji termasuk Kementerian Agama dan GACA untuk memastikan kelancaran operasional penerbangan pemulangan jamaah haji ke tanah air hingga 21 Juli 2024," katanya.
Sumber : KOMPAS TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.