JAKARTA, KOMPAS.TV - Keistimewaan bulan Rajab terletak pada peristiwa besar Isra Mikraj Rasulullah Saw yang terjadi pada 27 bulan Rajab tahun 10 kenabian atau 620 Masehi.
Adapun 27 Rajab 1445 Hijriah yang diperingati sebagai Isra Mikraj 2024 jatuh pada Kamis, 8 Januari 2024.
Dari peristiwa Isra Mikraj, umat Islam menerima perintah salat lima waktu.
Oleh karena itu, momentum bulan Rajab dianjurkan untuk memperbanyak ibadah sunah seperti puasa dan meningkatkan kualitas salat.
Baca Juga: Kumpulan Twibbon dan Ucapan Isra Mikraj 2024 dalam Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia
Rasulullah SSW bersabda,
“Perkara yang pertama sekali dihisab dari seorang hamba pada hari kiamat adalah shalat. Apabila shalatnya baik, maka seluruh amalnya pun baik. Apabila shalatnya buruk, maka seluruh amalnya pun buruk." (HR. Thabrani)
Allah menjadikan bulan Rajab sebagai salah satu bulan haram atau bulan suci yang dimuliakan, sebagaimana Allah Swt berfirman dalam surah At-Taubah ayat 36,
“Sesungguhnya jumlah bulan menurut Allah ialah dua belas bulan, (sebagaimana) dalam ketetapan Allah pada waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya ada empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menzalimi dirimu dalam (bulan yang empat) itu, dan perangilah kaum musyrikin semuanya sebagaimana mereka pun memerangi kamu semuanya. Dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang takwa.” (QS. At-Taubah [9]:36).
Baca Juga: Mulai Besok 8 Februari 2024 Libur Panjang, Ini Jadwal Tanggal Merah SKB 3 Menteri Terbaru
Melansir NU Online, hukum puasa pada 27 Rajab adalah sah dan diperbolehkan.
Menurut Syekh Syatha ad Dimyati dalam kitab I'anah at Thalibin, Jilid II, halaman 307, menjelaskan bahwa waktu terbaik untuk berpuasa setelah Ramadhan adalah selama bulan-bulan haram (asyhurul hurum).
Di antara bulan-bulan haram tersebut, yang paling utama adalah Muharram, disusul Rajab, Dzulhijjah, Dzulqaidah, dan terakhir Sya'ban.
Keutamaan puasa pada tanggal 27 Rajab yaitu akan dicatat baginya pahala puasa selama 60 bulan.
Tidak ada bacaan khusus niat puasa 27 Rajab, Anda bisa membaca niat puasa
Niat puasa Rajab
نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma Rajaba sunnatan lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: “Aku berniat puasa Rajab, sunnah karena Allah ta‘âlâ.”
Berikut niat puasa rajab apabila dibaca siang hari karena lupa.
نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا الْيَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ رَجَبَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma hâdzal yaumi ‘an adâ’i syahri rajaba lillâhi ta’âlâ.
Artinya: “Saya niat puasa sunnah bulan Rajab hari ini, sunnah karena Allah ta’âlâ.”
Niat puasa Senin-Kamis
- Niat Puasa Senin
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatan lillahi taa'ala
Artinya: Saya niat puasa pada hari Senin, sunat karena Allah Ta’aalaa.
Niat Puasa Kamis
نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى
Nawaitu sauma yaumal khomiisi sunnatan lillahi ta'ala
Artinya: Saya niat puasa pada hari Kamis, sunat karena Allah Ta’aalaa.
Baca Juga: Asyik! Libur Isra Mikraj dan Tahun Baru Imlek 2024, KAI Tambah 10 Perjalanan Kereta Jarak Jauh
Niat puasa qadha Ramadan
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an qadhā’I fardhi syahri Ramadhāna lillâhi ta‘âlâ.
Artinya: Aku berniat untuk mengqadha puasa bulan Ramadhan esok hari karena Allah swt.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.