JAKARTA, KOMPAS.TV – Jelang Iduladha, KH Bahaudin Nursalim atau biasa disapa Gus Baha menjelaskan soal yang kerap ditanyakan di masyarakat, seperti bagaimana baiknya hewan untuk kurban itu.
“Sekarang kan lagi musim urunan. Kalau tujuh orang bayar Rp2 juta, sudah dapat satu sapi,” katanya dikutip dari Youtube Santri Gayeng, dan KOMPAS TV sudah dapat izin mengutipnya.
Dalam Islam, ketika berkurban, terdapat kepercayaan, hewan tersebut bisa mengantarkan ke surga.
Misalnya, satu kambing untuk satu orang, sedangkan seekor sapi, sebut Gus Baha, bisa ‘menggendong’ sampai tujuh orang ke surga.
Gus Baha mengilustrasikan kasus tersebut dengan menyebut nama Rukhin.
Sosok ini adalah murid Gus Baha yang kerap dibuat analogi sebagai contoh dalam menjelaskan sebuah hukum lewat peristiwa.
Rukhin, kata dia, punya istri dan bekerja di suatu tempat. Kemudian, istri Rukhin berkurban di lembaga tempatnya dengan cara patungan untuk kurban sapi.
Rukhin pun serupa, ikut patungan sapi dengan kantornya.
Dalam kasus patungan Rukhin dan istrinya ini, lanjut Gus Baha, kurban pasangan itu dikhawatirkan bercampur dengan nonmahram.
Dalam contoh kasus tersebut, lanjut Gus Baha, bisa disimpulkan terdapat risiko pasangan bisa terpisah dari keluarganya dalam menumpang 'kendaraan ke surga'.
Maka dari itu, kata Gus Baha, akan lebih baik jika patungan para ahli kurban berasal dari satu keluarga saja.
“Untuk itulah, secara syariat, lebih baik kambing untuk satu orang, ketimbang satu sapi untuk tujuh orang,” katanya.
Gus Baha lantas menjelaskan dengan mengutip pendapat Imam Malik dalam kitab Mizan Kubra yang menuturkan soal sapi untuk kurban.
Sumber : Kompas TV/santri gayeng
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.