Motif Pelaku Belum Diketahui
Belum diketahui pasti motif dan alasan pengeroyokan di arena musda Golkar ini. Apakah terkait dengan rivalitas dukungan kubu dalam partai beringin atau terkait sejumlah posting-an korban di media sosial yang sempat mengundang polemik netizen.
Korban yang ditanya terkait motif penyeranagn dirinya oleh OTK usai melapor secara resmi di mapolres mamuju, mengaku belum mengetahui pasti penyebab dirinya menjadi korban pengeroyokan.
“Saya terus terang belum tahu siapa pelaku dan apa motifnya,” jelas Muhammad Irfan Syarif, Sekertaris DPD II, Golkar Majene.
Kepada awak media, Irfan mengaku sempat ditanya identitasnya oleh pelaku. Bahkan pelaku, kata Irfan, menyampaikan salam dari salah satu tokoh Golkar Sulbar,
“Kebenarannya silakan konfirmasi ke penyidik. Pelaku menyebut ada salam dari tokoh itu. Semua sudah saya sampaikan ke penyidik, silahkan tanya penyidik,”jelas Syarif.
Ditanya soal dugaan penganiayaan dirinya terkait sejumlah postingannya di media sosial yang sempat mengundang polemik, Irfan hanya menjawab singkat, “Mungkin, saya rasa seperti itu,” katanya.
Sebelumya korban sempat melempar sejumlah postingan di media sosial. Dalam posting-annya, korban menyebut Aras, Ketua Golkar Sulbar terpilih secara aklamasi, jauh dari kerja-kerja sistematis dan hanya mengandalkan uang.
Dia juga menyebut bahwa Mamuju Tengah (Mateng) akan mengalami penambahan positif Covid-19 yang signifikan.
Syarif bahkan menyebut, Aras dan jajarannya harus melaksanakan rapid tes di lingkup OPD Mateng. Dia beralasan, bisa saja di antara pejabat juga ada yang terpapar.
Karena postingan menohok itulah, Irfan Syarif sempat dilaporkan ke kepolisian atas dugaan pencemaran nama baik terhadap Bupati Mamuju Tengah, Aras Tammauni.
Respons Polisi
Kasat Reskrim Polresta Mamuju, AKP Syamsuryansah menyatakan telah menerima laporan korban secara resmi. Namun ia belum tahu apa pemicu atau motif yang melatarbelakangi penganiayaan korban.
Syamsuriyansah mengatakan pihaknya akan mencari tahu saksi-saksi di lokasi untuk mengungkap insiden penganiayah tersebut.
Kasat reskrim mengaku dalam waktu dekat akan seegra bersurat ke pihak pengelola atau manajemen hotel untuk meminta rekaman video cctv saat insiden berlangsung. Ia berharap dengan petunjuk CCTV tersebut, penyidik kepolisian bisa mengungkap tuntas kasus ini.
“Ya, kami pastikan akan membuat kasus ini jadi terang benderang. Kami pastikan ada penganiayaan, buktinya ada luka ada pelapor. Kita sudah anjurkan korban untuk mengambil visum dan membuat laporan polisi. Setelah mengambil keterangan korban kita juga akan mengambil keterangan kesaksian sejumlah pihak,” jelasnya.
Baca Juga: Cemburu, Suami Aniaya Istri Hingga Tewas
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.