SAMARINDA, KOMPAS.TV - Puluhan warga mengadukan nasib mereka ke kantor DPRD Kota Samarinda, pasca keputusan Walikota Samarinda untuk melakukan penertiban bangunan di kawasan bantaran sungai karang mumus kamis sore tadi.
Salah satu warga tiba tiba bersujud di hadapan ketua DPRD dan sekertaris Kota Samarinda, sambil menangis dan meminta untuk rumahnya tidak di bongkar. Pasalnya pemerintah akan segera membongkar 210 bangunan yang berada di bantaran sungai karang mumus tepatnya di sekitran pasar segiri kecamatan Samarinda Ulu. Dalam upaya normalisasi bantaran sungai karang mumus.
Selain itu, puluhan warga yang mendatangi kantor DPRD ini meminta kepada pemerintah agar merelokasi warga bantaran sungai bukan menggusur untuk mencari tempat hunian baru. Pssalnya, warga sudah puluhan tahun tinggal di lokasi tersebut, selain itu dana kerohanian tak cukup untuk membangun hunian baru.
Warga pun khawatir apabila digusur akan berdampak kepada perekonomi warga dan berdampak pada pisikologis anak anak, mereka yang belum tahu harus tinggal dimana.
Kendati demikian, pemerintah tak bisa mengakomodir keinginan warga untuk merelokasi dan menyediakan hunian baru untuk warga yang rumahnya akan di bongkar. Pasalnya, aturan pemerintah pusat tidak membolehkan pemerintah daerah memberikan bantuan hibah perorangan.
Sementara itu, pemerintah akan tetap membongkar 210 bangunan yang berada di bantaran dengan memberikan kompensasi dana kerohanian yang secara bertahap akan di salurkan.
Sementara itu, ketua DPRD Kota Samarinda Siswadi berharap warga yang derada dibantaran sungai karang mumus bisa mendukung program pemerintah untuk kepentingan seluruh warga kota samarinda,
#RelokasiWarga#BantaranSKM#HunianBaru
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.