Pasien di sampingnya yang merupakan seorang lansia selalu menaruh pispot bekas buang air besar di meja samping tempat tidurnya, sehingga membuat Mimied tidak selera makan.
Menurut Mimied, Pispot tersebut belum dibuang juga sampai waktunya jam makan siang.
"Ini tidak sesuai dengan kampanye di luar yang selalu digembar gemborkan agar menjaga kebersihan," keluhnya.
Ia mengaku selama beberapa hari dirawat di HCU tersebut sudah piawai membersihkan diri dengan popok.
Popok yang telah dipakainya untuk membuang air kecil dan besar terpaksa dilemparkannya di lantai samping tempat tidurnya. Namun tidak ada petugas yang mau mengambil dan membereskannya.
Mimied pun mengaku jika nafasnya normal, ia terpaksa membuangnya sendiri ke tempat sampah.
Tanggapan Rumah Sakit
Humas RSUA Surabaya dr Nilly Sulistyorini mengaku sudah mengetahui kabar soal curhatan PDP virus corona tersebut.
Menurutnya, pasien dimaksud memang harus masuk ke ruangan HCU dari hasil pemeriksaan.
"HCU khusus bagi pasien berisiko tinggi seperti risiko jatuh dan sebaginya. Di ruangan HCU memang tidak ada kamar mandi," jelasnya.
Baca Juga: Salut! Seorang Polisi Habiskan 3 Bulan Jadi Relawan Pemakaman Jenazah PDP Corona
Sesuai prosedur, nanti jika kondisi pasien sudah membaik boleh dipindahkan ke ruangan biasa.
"Tapi ruangan biasa masih penuh jadi belum bisa dipindah," ucapnya.
Namun Nilly mengatakan hari ini sudah ada tempat di ruang biasa sehingga pasien tersebut sudah bisa dipindah karena kondisinya juga membaik.
Nilly menyebut ruangan HCU hampir sama seperti ruang Intensif Care Unit (ICU), bedanya hanya di ruang HCU tidak ada ventilator.
"Di ruang HCU juga ada jam-jam tertentu petugas yang masuk karena ruangan tersebut berisiko infeksi," katanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.