Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
SEMARANG, KOMPAS TV - Pemerintah Kota Semarang, Jawa Tengah, resmi menutup Pasar Rejomulyo Lama atau Pasar Kobong selama enam hari mulai Sabtu (23/5/2020) pagi.
Kebijakan tersebut diambil karena ada 26 kasus, baik positif maupun reaktif Covid-19, yang berkait dengan aktivitas di pasar itu.
"Mulai Sabtu pagi pasar kami tutup sementara selama enam hari. Akan kami sterilkan dengan cairan disinfektan, sehingga saat mereka kembali, kondisinya kembali steril," kata Kepala Dinas Perdagangan Kota Semarang Fravarta Sadman, Jumat (22/5) malam.
Pada Jumat malam, dilakukan rapid test dan tes swab (usap tenggorokan) kepada para pedagang dan pengunjung Pasar Kobong.
Baca Juga: Tegas! Abaikan PSBB, Pemkab Lumajang Tutup Pasar Hewan
Itu merupakan tindak lanjut setelah pada Rabu (20/5) ditemukan hasil reaktif pada pelaksanaan rapid test di pasar ikan itu.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Semarang Moch Abdul Hakam menambahkan, kasus di Pasar Kobong merupakan hasil dari penelusuran.
Pertama kali diketahui yakni adanya tiga pasien positif Covid-19 yang ternyata merupakan pedagang pasar tersebut. Dari situ, dilakukan rapid test di Pasar Kobong pada Rabu (20/5).
"Lalu ditemukan ada enam yang reaktif dan kami bawa (dikarantina) di Rumah Dinas Wali Kota Semarang. Dari keenamnya, ditemukan lagi sebelas orang yang berkontak erat dan positif," ujarnya.
Baca Juga: Pemerintah: Yuk ke Pasarnya Bergantian Agar Bisa Jaga Jarak dan Tidak Menumpuk
Dinas Kota Semarang kemudian berkomunikasi dengan pemerintah daerah lain, mengingat mobilitas pedagang tinggi. Dinas Kesehatan Demak lalu melakukan rapid test di Pasar Ikan Sayung hingga kemudian ditemukan lima orang reaktif pada Jumat.
"Dari kasus awal hingga sekarang, kasus (terkait Pasar Kobong) ini jumlahnya sekitar 26 kasus. Penyebaran ini terus kami cegah, termasuk dengan melakukan tes. Sebab, jika tidak, bisa tambah banyak yang akan tertular Covid-19," ujar Hakam.
Sebelumnya, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo juga meminta para bupati/wali kota untuk mengetatkan protokol di pasar, swalayan, dan mal.
Pasalnya, dalam beberapa hari terakhir, banyak warga yang berkerumun untuk berbelanja keperluan Lebaran.
Baca Juga: Pasar Tanah Abang Ramai Jelang Lebaran, Kasatpol PP DKI: Pedagang Kucing-kucingan dengan Petugas
”Saya pesan kepada bupati/wali kota semua agar diketatkan. Kalau tidak bisa, mal, supermarket, dan pasar ditutup saja. Ini situasi kritis. Banyak orang belanja setelah dapat THR atau bantuan tunai. Ini membahayakan,” tutur Ganjar.
Sementara Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, bersama Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Kota Semarang memperpanjang pembatasan kegiatan masyarakat (PKM) selama 14 hari. PKM tahap kedua di Kota Semarang berlaku 25 Mei-7 Juni 2020.
Menurut data Pemkot Semarang, hingga Sabtu (23/5) pagi, terdapat 349 kasus positif Covid-19 kumulatif dengan rincian 61 dirawat/perbaikan klinis, 251 sembuh, dan 37 meninggal.
Selain itu, 961 pasien dalam pengawasan kumulatif dan 3.555 orang dalam pemantauan kumulatif.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.