A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 241

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Sebelum Jenazah Dibuang ke Laut, ABK Indonesia Menderita Sesak Nafas dan Tubuh Bengkak-bengkak

Kompas TV regional berita daerah

Sebelum Jenazah Dibuang ke Laut, ABK Indonesia Menderita Sesak Nafas dan Tubuh Bengkak-bengkak

Kompas.tv - 10 Mei 2020, 00:59 WIB
sebelum-jenazah-dibuang-ke-laut-abk-indonesia-menderita-sesak-nafas-dan-tubuh-bengkak-bengkak
Tangkapan layar dari video yang dipublikasikan media Korea Selatan MBC memperlihatkan, eorang awak kapal tengah menggoyang sesuatu seperti dupa di depan kotak yang sudah dibungkus kain berwarna oranye. Disebutkan bahwa kotak tersebut merupakan jenazah ABK asal Indonesia yang dibuang ke tengah laut oleh kapal asal China. (Sumber: (MBC/Screengrab from YouTube))
Penulis : Tito Dirhantoro

PULAU PADANG, KOMPAS TV - Pemuda berusia 24 tahun asal Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Ogan Komering Ilir, bernama Sepri menjadi salah satu anak buah kapal (ABK) yang berada di kapal Long Xing 629 milik China.

Sepri salah satu ABK yang tewas karena kelelahan bekerja di kapal ikan tersebut. Sebelum meninggal dunia, Sepri sempat sakit.

Dari keterangan perusahaan tempatnya bekerja, Sepri menderita sesak nafas. Tubuhnya pun disebut bengkak-bengkak.

Demikian disampaikan oleh Rita Andri Pratama, kakak perempuan Sepri kepada Kompas.com pada Sabtu (9/5/2020).

Baca Juga: Ada Dugaan Perdagangan Manusia pada ABK, Menlu Minta Investigasi Kapal

Rita menceritakan, sebelum adiknya meninggal, pihak keluarga dihubungi perusahaan via telepon. Pihak perusahaan meminta perwakilan keluarga Sepri datang ke kantor perusahaan tenaga kerja yang berada di Pemalang, Jawa Tengah. 

Ketika itu, pihak keluarga sempat menolak datang karena jaraknya yang cukup jauh. Lalu meminta kepada pihak perusahaan untuk menyampaikan informasinya melalui telepon saja. 

Tapi, pihak perusahaan tidak bersedia karena menilai tidak etis apabila informasi yang hendak disampaikan melalui sambungan telepon. Karena itu, keluarga Sepri dipaksa datang ke Pemalang.

Pihak keluarga Sepri mengalah, lalu memutuskan berangkat ke Pemalang. Sesampainya di sana, pihak perusahaan menjelaskan mengenai kondisi Sepri yang ketika itu dalam kondisi sakit.

“Katanya, Sepri sesak napas dan bengkak-bengkak,” ujarnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x