A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 238

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Kronologi Kasus Covid-19 di Pabrik Rokok Sampoerna, Risma: Bermula dari Karyawan Tak Jujur

Kompas TV regional berita daerah

Kronologi Kasus Covid-19 di Pabrik Rokok Sampoerna, Risma: Bermula dari Karyawan Tak Jujur

Kompas.tv - 30 April 2020, 15:07 WIB
kronologi-kasus-covid-19-di-pabrik-rokok-sampoerna-risma-bermula-dari-karyawan-tak-jujur
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (Sumber: KOMPAS.COM/GHINAN SALMAN)
Penulis : Tito Dirhantoro

SURABAYA, KOMPAS TV - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, buka suara terkait dua karyawan PT HM Sampoerna Tbk yang meninggal karena terinfeksi virus corona baru atau Covid-19.

Menurut Risma, kasus Covid-19 di pabrik rokok tersebut bermula dari karyawan yang yang tidak jujur setelah ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

Seperti diketahui, dua pekerja yang tak jujur berstatus PDP itu belakangan diketahui positif Covid-19 hingga akhirnya meninggal dunia. 

Menurut Risma, semestinya dua pekerja itu menjalani karantina. Namun, keduanya tetap memilih bekerja.

Baca Juga: Karyawan Terinfeksi Virus Corona, Pabrik Rokok Sampoerna Tutup Sementara

"Sebetulnya dia (pasien) saat itu (status) sudah PDP. Tapi dia kerja, jadinya nulari (menularkan). Tapi mudah-mudahan enggaklah," kata Risma ditemui di SDN Ketabang 1, Surabaya, Kamis (30/4/2020).

Menurut Risma, kedua pekerja yang tetap memilih bekerja itu karena pengawasannya yang kurang maksimal. Sebab, dua pasien tersebut hanya ditangani oleh puskesmas.

“Awalnya waktu itu puskesmas yang tangani sendiri, jadi pengawasannya kurang. Sehingga dia tetap kerja, sebetulnya dia sudah PDP saat itu," ujar dia.

Risma menyampaikan, saat ini Pemkot Surabaya tengah melakukan tracing atas temuan kasus positif Covid-19 di pabrik rokok tersebut.

Di sisi lain, pihaknya juga terus melakukan rapid test dan tes swab terhadap ratusan karyawan pabrik Sampoerna secara bertahap. Hal itu dilakukan untuk memutus rantai penyebaran Covid-19.

Sebanyak 323 karyawan yang telah menjalani rapid test juga sudah diisolasi dan ditempatkan di salah satu hotel di Surabaya.

Baca Juga: 100 Karyawan Pabrik Rokok Sampoerna Dinyatakan Reaktif, Awalnya 2 Orang Positif Covid-19 Meninggal

"Makanya mereka (karyawan Sampoerna) dimasukkan hotel (menjalani karantina) dan semua biaya ditanggung Sampoerna," kata Risma.

Sebelumnya diberitakan, salah satu kompleks Pabrik PT HM Sampoerna Tbk di kawasan Rungkut, Surabaya, Jawa Timur, ditutup sementara setelah ditemukan dua karyawan pabrik rokok itu meninggal terinfeksi virus corona baru atau Covid-19.

Setidaknya terdapat 500 karyawan yang diliburkan karena berpotensi tertular virus corona.

Ketua Tim Rumpun Kuratif Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Jawa Timur, Joni Wahyuhadi, telah berkoordinasi dengan pimpinan PT HM Sampoerna terkait masalah tersebut.

Joni menyebut, Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim telah menindaklanjuti temuan itu dan sudah menetapkan 9 karyawan di kompleks pabrik itu sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).

Tenaga medis, kata Joni, juga menindaklanjuti dengan mengambil sampel swab terhadap 163 karyawan lainnya.

Mereka diperiksa menggunakan metode tes polymerase chain reaction (PCR) di laboratorium, sambil menunggu hasil swab yang diperkirakan keluar dalam satu atau dua hari ke depan.

Selain itu, 323 karyawan di pabrik rokok itu telah menjalani rapid test. Hasilnya, 100 orang di antaranya reaktif atau positif Covid-19.

Baca Juga: Pengakuan Risma Hendak Demo Rumah Sakit di Surabaya Seorang Diri, Kesal Pasien Covid-19 Telantar

Sampai saat ini, Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 belum mengetahui dari mana riwayat transmisi atau penularan dua karyawan pabrik rokok Sampoerna yang meninggal karena tertular virus corona itu.

Tim Tracing Gugus Tugas Covid-19 Jatim tengah melakukan penelusuran lebih lanjut untuk mendalami temuan tersebut sebagai upaya memutus rantai penularan virus corona.

Dengan adanya kasus tersebut, Surabaya masih menjadi episentrum penyebaran Covid-19 di Jawa Timur.

Setelah klaster pasar dan asrama haji, pabrik rokok Sampoerna di kawasan Rungkut, Surabaya, ini berpotensi menjadi klaster baru penularan Covid-19.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x