Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
SOLO, KOMPASTV – Wali Kota Solo, FX Hadi Rudyatmo geram atas sikap pemilik indekos yang mengusir tiga perawat Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bung Karno Solo.
Apalagi, Hadi sudah mengetahui bahwa pemilik indekos bernama Siti Mutmainah berprofesi sebagai tenaga medis yakni bidan.
Hadi juga sudah mendapat surat dari persatuan bidan di Kabupaten Sukoharjo dan menyerahkan kasus pengusiran tersebut kepada Pemerintah Kota Solo.
Baca Juga: Pemilik Indekos yang Usir 3 Perawat RSUD Bung Karno Solo Ternyata Bidan
"Saya laporkan hari ini ke Polres Sukoharjo agar tidak terulang di daerah lain," ujar Hadi Rudyatmo di Solo, Selasa (28/4/2020) dikutip dari Antara.
“Tadi saya juga dapat surat dari persatuan bidan dari Kabupaten Sukoharjo. Pada surat tersebut mereka minta maaf atas kejadian tersebut. Mereka juga menyerahkan prosesnya ke Pemkot," sambung Hadi.
Duduk Perkara Pengusiran
Tiga perawat RSUD Bung Karno Solo terpaksa tinggal sementara di sebuah ruangan di lantai 5 RSUD lantaran diusir dari indekos yang berada di kawasan Grogol, Sukoharjo, Senin (27/4/2020).
Baca Juga: Sembuh dari Corona, Perawat Puskesmas Ini Disambut Warga: Kami Bangga!
Pemilik indekos Siti Mutmainah menjelaskan tidak ada unsur paksaan dan pengusiran kepada ketiga perawat tersebut. Menurut Siti, dengan berat hati dirinya meminta agar ketiga perawat tersebut pindah ke tempat aman untuk kebaikan bersama.
Permintaan tersebut didasari kondisi kesehatan suami yang rentan tertular virus corona. Dengan permintaan tersebut mau tak mau, ketiga perawat tersebut angkat kaki dan mengambil semua barang yang ada di kamar kos.
"Itu murni karena suami saya, kondisi kesehatannya. Memang perlu ada perhatian khusus. Bapak itu dari pola makan, pola tidur, aktivitas itu kayak membingungkan. Tidurnya sering tergagap-gagap dan makannya tidak enak, takutnya penyakitnya lama kambuh lagi," ujar Siti, dikutip dari Kompas.com, Selasa (28/4/2020).
Baca Juga: 5 Tahun Belum Mudik, Perawat Ini Meninggal karena Virus Corona
Siti juga menjelaskan dirinya sudah meminta maaf melalui Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Sukoharjo.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.