Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
AMBON, KOMPASTV – Sebanyak delapan warga Maluku ditangkap aparat gabungan kepolisian setelah nekat mengibarkan bendera Benang Raja saat Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Maluku Selatan (RMS), Sabtu (25/4/2020).
Delapan warga tersebu ditangkap di tempat berbeda. Tiga orang diantaranya aktivis Front Kedaulatan Maluku (FKM) yang menerobos masuk Polda Maluku. Ketiga aktivis yang ditangkap yakni Simon Viktor Taihutu, Abner Litamahuputty dan Janes Pattiasina.
Sementara dua orang lain ditangkap di Pulau Haruku dan tiga orang di Kota Ambon. Kini delapan orang tersebut ditahan untuk menjalani proses interogasi oleh polisi.
Baca Juga: Kerahkan 200 Pasukan Bersenjata, Polisi: Jangan Ada Pengibaran Bendera Benang Raja Saat HUT RMS
Kabid Humas Polda Maluku, Kombes Pol Muhamad Roem Ohoirat menjelaskan hasil pemeriksaan, kelima warga itu nekat terlibat dalam kegiatan makar dengan mengibarkan bendera RMS karena mendapat bayaran.
Tujuannya agar mendapat pengakuan dan simpati masyarakat internasional melalui pemberitaan media.
“Mereka ini ingin mendapat pengakuan jadi mereka melakukan propaganda dan berharap di liput media biar disebarluaskan,” ujar Roem.
“Dari hasil interogasi mereka ini juga mengaku dibayar untuk mengibarkan bendera RMS ini,” imbuhnya.
Baca Juga: Resep Papeda, Menu Legendaris dari Maluku Tempat Glenn Fredly Berasal
Berbeda dengan lima orang yang diamankan, tiga aktivis FKM membentangkan bendera benang raja di pundak mereka saat menuju Kantor Polda Maluku.
Setelah tiba ketiganya menerobos masuk Polda Maluku dan meneriakan mena muria. Saat itulah petugas Polda Maluku yang tengah berjaga di pos penjagaan langsung menghampiri ketiga aktivis tersebut dan berusaha merebut bendera yang mereka bawa.
Roem menjelaskan tujuan ketiganya mendatangi Polda Maluku untuk menyerahkan diri. Sebelumnya, sambung Roem, ketiganya sempat membuat video propaganda kepada masyarakat Maluku untuk mengibarkan bendera RMS di setiap rumah tepat di hari ulang tahun RMS 25 April 2020.
“Mereka mengaku sebagai pimpinan FKM/RMS. Sebelumnya mereka membuat video beberapa hari lalu untuk mengajak masyarakat mengibarkan bendera RMS, dan hari ini mereka mendengar ada yang ditangkap aparat sehingga sebagai wujud tanggung jawab moral kepada warga yang ditangkap, mereka kemudian mendatangi Polda Maluku,” ujar Roem.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.