A PHP Error was encountered

Severity: Notice

Message: Undefined property: stdClass::$iframe

Filename: libraries/Article_lib.php

Line Number: 238

Backtrace:

File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler

File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article

File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once

Cegah Wabah Covid-19, Bupati Sumenep Gerilya Cegat Perantau di Perbatasan

Kompas TV regional berita daerah

Cegah Wabah Covid-19, Bupati Sumenep Gerilya Cegat Perantau di Perbatasan

Kompas.tv - 28 Maret 2020, 18:06 WIB
cegah-wabah-covid-19-bupati-sumenep-gerilya-cegat-perantau-di-perbatasan
Ilustrasi ribuan orang yang hendak mudik ke kampung halaman. (Sumber: KOMPAS.COM/RAHMAT RAHMAN PATTY)
Penulis : Tito Dirhantoro

SUMENEP, KOMPAS TV - Bupati Sumenep, A Busyro Karim, bersama aparat TNI dan Polri bergerilya mencegat perantau yang hendak masuk ke Kabupaten Sumenep, Jawa Timur.

Ini dilakukan untuk mencegah penyebaran wabah virus corona atau Covid-19 di Kabupaten Sumenep.

Pencegatan dilakukan di perbatasan antara Kabupaten Sumenep dengan Kabupaten Pamekasan, tepatnya di Desa Kaduara Timur, Kecamatan Peragaan.

Busyro mengungkapkan, dari hasil operasi tersebut ditemukan ratusan warga perantauan dari berbagai daerah yang pulang kampung ke Sumenep.

Baca Juga: Walau Terapkan "Local Lockdown", Ribuan Perantau dari Jakarta Tiba di Tegal

Mereka antara lain berasal dari Jakarta, Surabaya, Malang, Banyuwangi, Bali, Situbondo dan Tuban. Dua kota paling awal disebut merupakan yang terbanyak. 

Busyro menjelaskan, pada malam pertama ada 21 armada bus masuk ke Sumenep. Kemudian malam kedua 19 bus dan  malam ketiga 25 bus.

Para penumpang bus tersebut merupakan perantau. Saat dicegat, mereka diperiksa identitasnya serta kondisi kesehatannya.

"Kami ingin memastikan dan mempertahankan peta hijau Covid-19 di Kabupaten Sumenep sehingga kami gerilya secara ketat agar semua yang masuk ke Sumenep betul-betul tidak membawa virus corona," kata Busyro, Jumat (27/3/202) malam.

Lebih lanjut, Busyro menambahkan, bagi setiap penumpang yang masuk di terminal dan di perbatasan daerah harus dilakukan pemeriksaan kesehatan.

Jika nantinya ditemukan ada penumpang yang sakit, maka dilarang untuk melanjutkan perjalanan. Selanjutnya,  akan langsung dibawa ke rumah sakit.

"Usulan ini sudah kami sampaikan ke Gubernur Jawa Timur kemari malam," ujarnya.

Baca Juga: Tegal Local Lockdown, Wali Kota Imbau Perantau Tak Mudik

Selain di wilayah perbatasan, kata Busyro, pihaknya juga mencegat perantau di Pelabuhan Kalianget. Di sana, banyak perantau yang datang dari Situbondo dan Banyuwangi.

"Ada yang sakit kemarin langsung kita larang pulang, tetapi langsung ke rumah sakit. Bahkan tes darahnya langsung dikirim ke Surabaya untuk memastikan yang bersangkutan aman atau tidak dari Covid-19," ujarnya.

Seperti diketahui, Pemprov Jawa Timur mencatat sampai Jumat, 27 Maret 2020 pukul 17.00 WIB Kabupaten Sumenep dan Kabupaten Sampang masih hijau, alias belum terjangkit Covid-19. 

Namun demikian, terdapat 31 orang dalam pengawasan (ODP) di Sumenep. Sedangkan Kabupaten Sampang ada 61 orang berstatus dalam pemantauan.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x