Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 238
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 238
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
SUKABUMI, KOMPAS.TV – Kapolri Jenderal Idham Azis memimpin upacara pembukaan pendidikan Sekolah Inspektur Polisi (SIP) Angkatan 49 Tahun Ajaran 2020 di Lapangan Upacara Setukpa (Sekolah Pembentukan Perwira) Polri, Sukabumi, Jawa Barat, Selasa (3/3/2020).
Baca Juga: Harga Masker Mahal Banget, Jokowi Minta Kapolri Tangkap Penimbun dan Penjualnya
Dalam upacara itu, Jenderal Idham Azis didampingi beberapa perwira tinggi selaku pejabat teras Polri, yakni Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan (Kalemdiklat) Polri, Komisaris Jenderal Arief Sulistyanto dan Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komisaris Jenderal Agus Andrianto.
Ada pula Kepala Divisi Humas Mabes Polri Inspektur Jenderal M. Iqbal, Kapolda Jawa Barat Inspektur Jenderal Rudy Sufahriadi dan Karopenmas Divhumas Polri Brigadir Jenderal Argo Yuwono.
Upacara pembukaan pendidikan SIP tersebut sebagai tanda resmi bahwa sebanyak 1.550 siswa mengikuti pendidikan selama tujuh bulan ke depan.
“Untuk tahun ini (Tahun Ajaran 2020) dididik sejumlah 1.600 siswa. Sebanyak 1.550 siswa dididik di Sukabumi, sedangkan 50 siswa lainnya di Pusat Pendidikan Intelijen (Pusdikintel) di Bandung. Waktu pendidikan mereka selama 7 bulan sejak bulan ini (3/3/2020) sampai 3 Oktober 2020,” ujar Jenderal Idham Azis, usai upacara pembukaan itu.
Idham Azis menjelaskan, sebanyak 1.550 siswa itu terdiri dari 126 polisi wanita dan 1.436 polisi pria.
“Sebanyak 14 siswa adalah mereka yang cacat (difabel) sewaktu pelaksanaan tugas, baik ketika operasi Tinombala, Rencong Aceh, maupun di beberapa operasi teroris yang ada,” tutur Idham.
Idham menegaskan bahwa dirinya telah memberikan beberapa arahan dan direktif agar seluruh siswa-siswi memedomani dan melaksanakannya.
“Mereka (peserta pendidikan) itu kelak akan menjadi perwira-perwira yang kita harapkan jadi agen perubahan di seluruh lini republik ini. Karena mereka semua datang dari sabang sampai merauke, dari pulau mingas hingga pulau rote, dan pulau-pulau terluar di wilayah Indonesia,” kata Idham.
Menurut Idham, bedanya tahun ini, peserta terdidik bertambah kuota sebanyak 300 orang.
Baca Juga: Kapolri Idham Azis Sindir Oknum Polisi Peminta Jabatan
Sebanyak 300 orang itu prioritas dari mereka yang lulus dari pulau terluar di wilayah Indonesia.
Lalu mereka yang jadi babinkamtibmas yang berprestasi di masing-masing wilayah dan mereka yang dinas melebihi pangilan tugas dalam menangani kasus terorisme, yaitu 14 orang yang mengalami cacat tubuh (difabel) saat bertugas.
“Selebihnya mereka yang mengikuti seleksi dengan melewati tahapan yang ada secara transparan,” Idham menegaskan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.