Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Massa gabungan dari sejumlah organisasi mahasiswa yang menamai diri Fraksi Rakyat Kalsel, senin (24/2/2020) pagi berbondong mendatangi kantor DPRD kalimantan selatan di Jalan Lambung Mangkurat dalam rangka penolakan terhadap Rancangan Undang-undang Cipta Kerja Omnibus Law.
Massa melakukan longmarch menuju kantor DPRD Kalsel sembari menyanyikan lagu mahasiswa dan menyuarakan aspirasi melalui pengeras suara.
Saat hamper tiba di Kantor DPRD Kalsel, pengunjuk rasa dihadang barikade polisi yang telah berjaga.
Ketegangan sempat terjadi lantaran para mahasiswa dihalangi oleh barikade petugas kepolisian dan tidak dapat mendekat ke gedung DPRD kalsel.
Mahasiswa sempat bersitegang dengan petugas karena berusaha masuk ke halaman Kantor DPRD Kalsel.
Sebelum akhirnya sepakat orasi dilakukan di badan jalan.
Para pengunjuk rasa akhirnya ditemui sejumlah anggota DPRD kalsel untuk menyampaikan aspirasi.
Dalam aspirasinya, mahasiswa menilai RUU omnibus law cipta kerja lebih banyak merugikan pekerja, oleh karenanya penolakan dilakukan dengan tuntutan agar DPRD kalsel menunjukkan sikap dan memperjuangkan aspirasi mahasiswa ke DPR RI.
Tidak berhenti disitu, mahasiswa juga meminta rekaman video perdebatan DPRD Kalsel dengan DPR RI terkait perjuangan penolakan Omnibus Law sebagai barang bukti, yang diserahkan kepada pengunjuk rasa selambatnya pada bulan maret.
Menanggapi aksi mahasiswa, Anggota dprd kalsel, Lutfi saifuddin yang juga ketua komisi IV DPRD Kalsel menyatakan bahwa pihaknya sepaham dengan tuntutan mahasiswa.
Sebelumnya DPRD kalsel juga menyatakan hal serupa saat unjukrasa buruh beberapa waktu lalu.
“Kami sudah membacaterkait RUU Omnibus Law ini, cukup banyak yang merugikan pekerja”, terang Lutfi yang merupakan politisi Partai Gerindra Kalsel ini.
“DPRD Kalsel pun bahkan menolak keras adanya ancangan undang-undang seperti ini”, Tambahnya.
Mahasiswa mengancam jika tuntutan tidak ditindaklanjuti, mahasiswa akan kembali berunjuk rasa dengan jumlah massa yabg lebih banyak.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.