Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPAS.TV - Badan Tenaga Nuklir Nasional dan Badan Pengawas Tenaga Nuklir hingga kini masih membersihkan wilayah yang terpapar radio aktif, di Perumahan Batan Indah, Tangerang Selatan.
Hingga kini paparan radioaktif dinyatakan sudah aman.
Dalam rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR, Kepala Batan, Anhar Riza, menyatakan Batan sudah mengambil tanah yang terpapar radiasi di Perumahan Batan Indah.
Total tanah yang sudah diangkut mencapai 269 drum.
Selain tanah, beberapa tanaman juga dinyatakan terpapar radiasi.
Batan dan Bapeten pun mengambil semua tanaman di sekitar lokasi pembuangan limbah, yang jumlahnya mencapai 12 drum.
Selain itu, Batan juga memeriksa kesehatan sebanyak sembilan orang yang tinggal di sekitar lokasi penemuan limbah radioaktif.
Dalam rapat dengar pendapat di Komisi VII DPR, sempat terjadi perdebatan soal asal-muasal penemuan limbah nuklir.
Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir, Jazi Eko menyatakan seharusnya limbah nuklir dapat dikembalikan ke Batan atau dikembalikan ke negara asal jika limbah itu berasal dari luar.
Menurut Bapeten, tidak menutup kemungkinan limbah radioaktif yang ditemukan di Tangerang Selatan merupakan seludupan dari pihak tertentu.
Sampai hari kedelapan, proses pembersihan radioaktif di area yang terpapar radiasi, di Perumahan Batan Indah, Kelurahan Kademangan, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, masih terus dilakukan tim peneliti gabungan.
Tim kemudian sudah mengangkut 306 drum berisi tanah yang dibawa ke Pusat Teknologi Limbah radioaktif atau PTLR.
Namun sampai saat ini hasil pemeriksaan positif terpapar limbah radioaktif belum diketahui.
Berdasarkan informasi, kadar radiasi dilingkungan masih di ambang batas normal yaitu 90 persen, atau tujuh mikrosievert.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.