Selain sebagai bentuk penghormatan terhadap Hari Suci Nyepi, penghentian operasional juga dimanfaatkan untuk evaluasi layanan serta istirahat sejenak bagi fasilitas bandara yang selama ini beroperasi 24 jam tanpa henti.
Baca Juga: Jelang Nyepi, Umat Hindu Melaksanakan Upacara Melasti
“Sekaligus kami manfaatkan pula untuk mengistirahatkan sejenak fasilitas operasional yang selama setahun telah bekerja 24 jam penuh untuk memenuhi standar pelayanan bandara,” ucap Ahmad.
Sementara itu, menjelang Nyepi, arus pemudik di Pelabuhan Gilimanuk, Kabupaten Jembrana, Bali, mengalami peningkatan signifikan.
Data dari PT ASDP Indonesia Ferry mencatat lonjakan pemudik sebesar 44 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini diperkirakan terjadi hingga 28 Maret 2025, sehari sebelum Hari Raya Nyepi.
Pada Rabu (26/3), jumlah penumpang yang menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi, Jawa Timur, mencapai 78.681 orang dengan 24.077 kendaraan.
Untuk mengatasi kepadatan, ASDP mengoperasikan 32 kapal dengan sistem keberangkatan fleksibel.
General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Ketapang, Yani Andriyanto, mengatakan bahwa Pelabuhan Gilimanuk akan ditutup mulai 29 Maret pukul 05.00 WITA hingga 30 Maret pukul 06.00 WITA.
“Sejak awal bersama institusi terkait kami mengimbau pemudik untuk berangkat lebih awal agar tidak bersamaan dengan Hari Raya Nyepi. Semoga imbauan itu diikuti masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Kementerian Perhubungan mengingatkan masyarakat untuk mengecek kembali jadwal perjalanan menuju dan dari Bali agar tidak terdampak kebijakan penutupan transportasi selama Hari Raya Nyepi.
Baca Juga: Ada Libur Nyepi dan Lebaran 2025 Akhir Maret, Ini Daftar Tanggal Merah dan Cuti Bersama Lengkap
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV/Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.