SURABAYA KOMPAS.TV - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Klimatologi Kelas II Jawa Timur membagikan prediksi musim kemarau di Jatim 2025.
Dalam siaran persnya, Kamis (20/3/2025), pihak BMKG mengatakan, fenomena La Nina di Samudera Pasifik telah bertransisi menuju fase ENSO Netral, Indian Ocean Dipole (IOD) juga berada pada fase Netral.
Kedua fenomena tersebut (ENSO dan IOD), kata pihak BMKG, diprediksi akan tetap berada pada fase Netral sepanjang periode musim kemarau 2025.
BMKG memprediksi musim kemarau Jawa Timur akan terjadi mulai Maret, April, Mei, dan Juli 2025.
Baca Juga: Ratusan Kios di Pasar Jumaah Purwakarta Ludes Terbakar
Sebanyak 38 ZOM (51,4 %) diprediksi memasuki musim kemarau 2025 pada bulan Mei 2025, 30 ZOM (44,6 %) pada bulan April 2025, 2 ZOM (2,7 %) pada bulan Maret 2025 dan 1 ZOM (1,4 %) pada bulan Juni 2025.
ZOM 338 (bagian utara Bangkalan) dan ZOM 346 (bagian timur Sumenep) diprediksi memasuki musim kemarau paling awal pada dasarian III bulan Maret 2025.
ZOM 313 (bagian tenggara Kabupaten Malang dan bagian barat daya Lumajang) diprediksi paling akhir memasuki musim kemarau pada dasarian I bulan Juni 2025.
Adapun puncak musim kemarau 2025 Jawa Timur diprediksi dominan terjadi pada bulan Agustus 2025.
Dalam hal ini, BMKG memberikan sejumlah rekomendasi untuk sektor perkebunan hingga sumber daya air.
Berikut rekomendasi BMKG.
Baca Juga: Dugaan Setoran Uang Judi di Balik Penembakan Polisi, Guru Besar Ubhara: Hanya Pengalihan Isu
Aksi dini BMKG melalui OMC (Operasi Modifikasi Cuaca) untuk mengisi waduk dan menjaga ketersediaan air, dengan tetap memperhatikan kondisi sektor perkebunan dan garam rakyat yang memasuki masa panen.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.