Sebagai langkah adaptasi, manajemen TMII telah menjalin kerja sama dengan kereta api cepat Whoosh untuk mengakomodasi wisatawan individual dari Jawa Barat.
"Ya sudah kita mengikuti aturan yang ada. Kami juga sudah menjalin kerja sama dengan kereta api cepat Whoosh untuk mengakomodir wisatawan asal Jawa Barat," tambah Ratri.
Di tengah tantangan ini, pengelola TMII tetap optimis dapat mencapai target 500 ribu pengunjung selama periode Ramadan hingga Lebaran 2025.
Ratri yakin target tersebut akan terlampaui berdasarkan tren kunjungan sebelumnya, di mana TMII selalu padat pengunjung saat Lebaran.
Baca Juga: Selasa Bahasa: Apa Arti Kata "Study Tour"?
Untuk menarik minat pengunjung, pihak pengelola juga telah menyiapkan berbagai festival khusus menyambut Ramadan dan Lebaran.
Adapun kebijakan larangan study tour itu didasarkan pada surat edaran dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang telah disebarkan oleh Kantor Cabang Dinas (KCD) Pendidikan Wilayah VI Jawa Barat ke seluruh sekolah di wilayahnya termasuk Cianjur.
Kepala KCD Pendidikan Wilayah VI Jabar, Nonong Winarni menjelaskan, kebijakan ini merupakan kelanjutan dari inisiatif yang sudah dimulai sebelum Dedi Mulyadi dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat.
"Kami mendukung larangan tersebut, bahkan surat edaran sudah dikirim ke sekolah di wilayah IV agar dipatuhi dan sekolah diminta melakukan penyesuaian atas kebijakan Gubernur Jabar," kata Nonong Sabtu (22/2/2025).
Baca Juga: Usai Dilantik, Dedi Mulyadi Nonaktifkan Kepsek di Depok yang Biarkan Siswanya Study Tour ke Bali
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.