JAKARTA, KOMPAS.TV - Meski luapan Kali Ciliwung mengakibatkan banjir di sejumlah wilayah Jakarta Timur dan Selatan, sebagian besar warga masih memilih untuk tetap tinggal di kediaman mereka. Informasi ini disampaikan oleh Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD Jakarta, Mohamad Yohan.
"Kebanyakan warga memilih bertahan di rumah masing-masing," ungkap Yohan, Senin (3/3/2025).
Meskipun demikian, pihak BPBD tetap siaga dengan menyiapkan fasilitas pengungsian di tiap kelurahan yang terdampak.
"Kami menyiapkan tenda dan menitipkan di kelurahan yang rawan banjir," tambah Yohan.
Baca Juga: Banjir dan Longsor Terjang Kawasan Cisarua Bogor, 486 Warga Terdampak dan 1 Korban Hilang
Data terkini menunjukkan 57 warga telah mengungsi ke beberapa lokasi pengungsian. Rinciannya, 30 warga Kelurahan Kampung Melayu mengungsi di SDN Kampung Melayu 01/02, sementara dari Kelurahan Bidara Cina, enam orang berlindung di kantor sekretariat RW 011 dan 21 orang di Aula Kelurahan.
Untuk memenuhi kebutuhan pangan pengungsi, petugas telah mendistribusikan 1.000 boks makanan siap saji.
"Kami juga telah mendistribusikan makanan siap saji 1.000 boks," katanya.
Sementara itu, kondisi di Jakarta Selatan terpantau lebih serius. Menurut Komandan Pleton BPBD Jakarta Selatan, Muhammad Nur, empat kelurahan yaitu Tanjung Barat, Pejaten Timur, Rawajati, dan Pengadegan mencatat ketinggian air mencapai 230 sentimeter.
Kenaikan air juga terjadi di Kelurahan Kebon Baru dan Manggarai, meski belum ada data pasti mengenai ketinggiannya.
Baca Juga: Kebon Pala Terendam Banjir Hingga 2 Meter, Warga Dievakuasi hingga PLN Matikan Listrik
Banjir ini terjadi akibat Bendung Katulampa yang mencapai status Siaga 1. Di Kelurahan Pejaten Timur, Pasar Minggu, tercatat 51 kepala keluarga atau 108 jiwa terdampak, dengan rincian 18 jiwa di RT005/08, 45 jiwa di RT016/07, dan 45 jiwa di RT017/07.
Berdasarkan laporan BPBD Jakarta per pukul 07.00 WIB, total 18 RT di Jakarta Selatan masih terendam banjir.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.