PADANG PARIAMAN, KOMPAS.TV – Polisi memeriksa pria berinisial BND (33) di Padang Pariaman, Sumatera barat, yang diduga menganiaya anak tirinya yang berusia dua tahun hingga sesak napas dan patah kaki.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Padang Pariaman AKBP Ahmad Faisol Amir menyebut dugaan penganiayaan terjadi saat Melisa (27), ibu bayi itu, pergi ke luar rumah untuk berbelanja kebutuhan harian pada Senin (23/12/2024).
Saat Melisa pergi, kata kapolres, dua anaknya yang baru bangun tidur, ditinggal bersama ayah tiri mereka.
"Waktu ibunya pulang, kondisi bayi sudah sesak napas, napasnya tinggal satu-satu," jelas Ahmad, Selasa (24/12/2024), dikutip Tribunnews.com.
Baca Juga: Daycare di Depok yang Pengasuhnya Siram Air Panas ke Bayi Tak Berizin
Padahal, kata dia, sebelum ibu dari bocah itu pergi belanja, korban masih bisa berlari setelah bangun tidur dan memanggil namanya.
Selain napas yang sesak, bayi tersebut juga hanya tertidur lemas dengan kondisi kaki terlipat seperti tidak berdaya.
Setelah dibawa ke RSUD Parit Malintang, bayi tersebut diketahui mengalami patah kaki, dan ditemukan beberapa luka lebam di tubuhnya.
"Sekarang bayi tersebut butuh perawatan intensif, rencana akan dirujuk ke rumah sakit di Kota Padang," ujar Ahmad.
Polisi telah menetapkan BND sebagai tersangka dan menahannya untuk pemeriksaan lebih lanjut.
"Tersangka sudah kami amankan, dugaan kami tersangka bisa mendapat ancaman pasal berlapis atas perbuatannya," tutur Kapolres.
Kesaksian sang Ibu Bayi
Melisa mengaku kaget karena sepulang dari pasar, dia mendapati tubuh anaknya penuh luka.
"Sekitar pukul 05.00 WIB, bayi saya sudah bangun dan sempat bermain sebentar dengan saya sambil memanggil nama saya," katanya.
Selang setengah jam bermain dengan bayinya sambil bersiap-siap, Melisa meninggalkan bayinya dengan sang suami untuk pergi ke pasar membeli santan.
Baca Juga: Kronologi Pengasuh Daycare di Depok Siram Air Panas ke Bayi, Dalih Kesal Korban Menangis
Sekitar 30 menit kemudian, sepulang dari pasar, Melisa mendapati bayinya sudah dalam kondisi sekarat.
"Napasnya sudah satu-satu, raut wajahnya menahan sakit seperti orang kritis. Serta kondisi kakinya sudah seperti remuk," ucapnya melalui telepon.
Melisa pun menanyakan kepada suaminya tentang apa yang terjadi. Namun, suaminya bersikeras tidak melakukan apa-apa pada anaknya.
"Karena tidak ada kejelasan, saya langsung bawa anak ke rumah sakit. Di rumah sakit baru jelas apa saja yang dialami oleh anak saya," ujarnya.
Ia menyebut bagian paha kiri bayinya patah, dan ada luka lebam di bagian dada yang diduga dilakukan oleh suaminya.
Sumber : Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.