JAKARTA, KOMPAS.TV - Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mengumumkan penghentian sementara layanan kapal dari dan ke Kepulauan Seribu pada Kamis (5/12/2024).
Keputusan ini diambil berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas I Maritim Tanjung Priok, yang menyebutkan adanya angin kencang dengan kecepatan 8 - 25 knot disertai hujan ringan di wilayah jalur penyeberangan Muara Angke - Kepulauan Seribu pada 4 sampai 5 Desember 2024.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, penghentian sementara layanan kapal ini untuk memastikan keamanan transportasi laut sekaligus mendukung keselamatan seluruh warga maupun wisatawan yang bepergian dari dan ke Kepulauan Seribu.
“Berdasarkan informasi BMKG, kondisi cuaca yang tidak bersahabat dapat membahayakan aktivitas pelayaran. Pihak Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Muara Angke turut merekomendasikan penundaan giat pelayaran kapal Dishub sampai cuaca kembali kondusif. Maka itu, layanan kapal Dishub untuk rute tersebut dihentikan sementara,” kata Syafrin dalam keterangan resminya, Kamis (5/12).
Baca Juga: Cuaca Buruk, ASDP Imbau Pengguna Kapal Laut untuk Bepergian Lebih Awal Saat Libur Nataru
Dinas Perhubungan DKI Jakarta juga mengimbau masyarakat untuk terus memantau perkembangan informasi cuaca dan mengatur ulang jadwal perjalanan mereka. Untuk informasi lebih lanjut, Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyediakan kanal informasi resmi melalui media sosial dan website.
“Kami mengimbau masyarakat, terutama yang berencana bepergian ke Kepulauan Seribu, untuk menunda perjalanan hingga kondisi cuaca membaik. Keselamatan adalah prioritas utama,” tambahnya.
Sebelumnya, cuaca buruk juga mengganggu layanan penyeberangan di Pelabuhan Merak, Cilegon, Banten, sejak Selasa (3/12/2024) pagi. Penyeberangan menjadi lebih lama akibat cuaca buruk yang terjadi.
Baca Juga: Cek Jadwal Pendaftaran Mudik Gratis Nataru 2024/2025 dari Kemenhub
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Shelvy Arifin, melalui keterangan tertulis mengatakan, proses bongkar muat kapal membutuhkan waktu lebih lama.
"Saat ini di lintasan Merak-Bakauheni terjadi cuaca ekstrem yang berdampak pada pelayanan terhadap pengguna jasa," ujarnya.
Berdasarkan laporan BMKG, cuaca di lintasan Merak-Bakauheni berstatus siaga. Angin berkecepatan 17–23 knot bertiup dari barat daya, sementara ketinggian gelombang laut tercatat antara 1,5–2,5 meter.
"Kondisi ini diperkirakan berlangsung hingga malam hari," imbuh Shelvy.
Baca Juga: Cuaca Buruk Masih Hambat Bongkar Muat Kapal di Pelabuhan Merak, Truk Masih Antre Panjang
Pihaknya mengimbau agar masyarakat, khususnya pengguna jasa, lebih waspada terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat menghambat perjalanan.
"Kami mohon pengertian seluruh pengguna jasa, dan agar tetap mengikuti arahan petugas di lapangan," kata Shelvy.
Ia menambahkan, ASDP terus berkoordinasi dengan sejumlah pihak, seperti BMKG, kepolisian, dan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) untuk menghadapi kondisi ini.
“Kami bekerja sama dengan semua pihak untuk memastikan operasional kapal tetap berjalan sesuai standar keselamatan meskipun di tengah cuaca ekstrem,” ujar dia.
Sumber :
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.