Angin dominan dari arah timur hingga tenggara membawa massa udara kering dan dingin dari daratan Australia ke Indonesia, sehingga kurang mendukung proses pertumbuhan awan.
Data Dinas Pertanian dan Perkebunan NTB menunjukkan produksi padi hingga semester I 2024 telah mencapai 899 ribu ton. Angka ini cukup menggembirakan mengingat target produksi untuk tahun ini adalah 1,4 juta ton.
Dalam upaya membantu petani menghadapi musim kemarau, pemerintah menyediakan bantuan berupa pompanisasi dan irigasi perpompaan.
Irigasi perpompaan merupakan bantuan uang tunai senilai Rp112,8 juta yang diberikan kepada kelompok tani.
Para petani dapat merencanakan penggunaan dana tersebut sesuai kebutuhan mereka dengan bantuan konsultan pendamping.
Baca Juga: Sepekan ke Depan, BMKG Prediksi Wilayah Ini Masih Diguyur Hujan Lebat-Angin Kencang 23-29 Juli 2024
Sementara program perpompaan adalah bantuan dari pemerintah pusat berupa sekitar 4.100 unit pompa air. Taufieq melaporkan, sekitar 30 persen dari bantuan tersebut telah terserap.
Namun, terdapat kendala dalam penyaluran bantuan pompa dari pemerintah pusat. Proses pengadaan dan distribusi yang terlambat menyebabkan sebagian petani yang seharusnya menanam padi, sudah telanjur menanam jagung.
Pemerintah NTB tidak menyalurkan bantuan pompa kepada petani yang menanam jagung karena pompa tersebut dikhususkan untuk tanaman padi.
"Kalau ada yang belum terdistribusi untuk musim tanam ketiga, ada sumber air, mereka mau tanam padi, maka kami distribusikan kembali pompa tersebut," tambah Taufieq.
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.