SEMARANG, KOMPAS.TV - Kasus piagam prestasi marching band palsu pada seleksi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Jawa Tengah (Jateng) 2024 masih terus menjadi polemik.
Seperti diketahui, temuan tersebut merupakan hasil penyelidikan dari Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng.
Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Hasanah menyebut, terungkapnya piagam palsu tersebut bermula dari laporan masyarakat yang menyampaikan adanya piagam kejuaraan lomba marching band di Malaysia yang diduga itu palsu.
Setelah dilakukan penelusuran, hasilnya menyatakan jika nama kejuaraannya benar adanya, namun perolehan juara yang ditulis keliru, karena mencantumkan juara 1. Padahal, sebenarnya para siswa tersebut mendapat juara 3.
Menurut penjelasannya, total terdapat 69 orang yang mendaftar seleksi masuk SMAN/SMKN di Semarang menggunakan piagam palsu tersebut,
"69 (orang) diduga menggunakan piagam yang diragukan keabsahannya tersebar mendaftar di SMAN, yaitu 65 CPD dan di SMK Negeri itu 4 CPD," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jateng, Uswatun Hasanah, Rabu (10/7).
Adapun SMAN/SMKN yang dimaksud yakni SMAN 1 Semarang, SMAN 3 Semarang, SMAN 5 Semarang, SMAN 6 Semarang, SMAN 14 Semarang, SMKN 6 Semarang, dan SMKN 7 Semarang.
Karena tidak sesuai dengan kejuaraan yang sesungguhnya diraih oleh CPD, piagam palsu telah dianulir atau dibatalkan poin perolehan dari piagam tersebut.
Dengan demikian, para siswa tersebut kehilangan nilai piagam sehingga hanya mengandalkan nilai rapor dalam seleksi PPDB Jateng 2024.
Di sisi lain terdapat wali murid yang telah melaporkan dugaan penggunaan Piagam palsu tersebut ke pihak kepolisian. Laporan tersebut kini ditangani Polrestabes Semarang.
Baca Juga: Tegas! Pj Gubernur Jateng Anulir Nilai Piagam Palsu di PPDB SMA
Berikut fakta terbaru terkait piagam palsu di seleksi PPDB Jateng 2024:
1. Dari 69 CPD, 7 Siswa Tetap Lolos
Uswatun menyebut dari 69 siswa tersebut, terdapat tujuh di antaranya yang dinyatakan lolos seleksi PPDB di SMAN/SMKN usai nilai piagam dianulir.
Menurut penjelasannya, tujuh siswa tersebut lolos usai nilai rapornya memenuhi untuk syarat masuk di sekolah tujuannya.
"Dari 69 CPD, ada 7 yang lolos karena setelah piagam dianulir, nilai rapor cukup. Cuma belum bisa tahu apa sudah daftar ulang semua," ujar Uswatun, Jumat (12/7), dikutip dari Kompas.com.
2. Wali Murid Klaim Ditipu Pelatih Marching Band
Masih dikutip dari sumber yang sama, salah satu perwakilan wali murid SMPN 1 Semarang, Indah mengaku, pihaknya merupakan korban, karena tak mengetahui jika piagam prestasi marching band tersebut palsu.
Ia menyebut, sejak awal pelatih memberi tahu para wali murid bila anak-anaknya meraih juara 1 di Malaysia International Virtual Band Championship tahun 2022.
Sumber : Kompas TV/Kompas.com/Antara.
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.