Kompas TV regional jawa timur

Kisah-Kisah Para Pencuri Sapi

Kompas.tv - 17 Juni 2024, 13:09 WIB
kisah-kisah-para-pencuri-sapi
Sukar dan Andi Wiyantono saat lakukan rekonstruksi aksi pencurian di Lumajang, Senin (18/3/2024).(Sumber: KOMPAS.com/Miftahul Huda)
Penulis : Iman Firdaus | Editor : Desy Afrianti

 

JAKARTA, KOMPAS.TV - Di dunia pencurian terutama di daerah, sapi dan kerbau masih menjadi hewan ternak favorit para pencuri. Salah satu sebabnya karena mudah dijual, baik masih hidup atau setelah disembelih. Lihat saja yang terjadi di Banyuwangi, Jawa Timur, tepatnya di wilayah Kecamatan Wongsorejo. Pada tiga bulan sebelum hari raya Iduladha, marak para pencuri sapi. 

Pencuri dengan leluasa membawa sapi dari kandangnya, seperti yang terjadi pada Untung warga Dusun Karangrejo Utara. Untung baru sadar ternaknya sudah raib saat akan memberi pakan. Sontak dia pun panik dan mengabarkan kepada penduduk desa yang bergegas melakukan pengepungan. Kabar hilangnya sapi milik untung pun diteruskan ke aparat kepolsian setempat.

Hanya berselang sekita 1,5 jam pencarian, pengepungan tersebut membuahkan hasil. Pencuri yang mengetahui sedang dikejar penduduk desa, tak mau ambil risiko. Tak banyak pikir, pencuri langsung meninggalkan sapi curiannya di pinggir sawah desa.

Baca Juga: Irfan Hakim Kurban 4 Sapi pada Iduladha 2024, Bobotnya Masing-Masing 1 Ton

Aparat yang datang pun segera ikut bertindak dengan mengumpulkan sejumlah barang bukti. Menurut Kapolsek Wongsorejo AKP Eko Darmawan, sapi ditinggalkan di pinggir sawah dengan keadaan baik.

"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga ternaknya agar tidak menjadi korban pencurian," ucap Eko, seperti dikutip dari Surya, Minggu (16/6/2024).

Sementara di Lumajang, empat komplotan poencuri sapi berhasil diringkus aparat Satreskrim Lumajang. Mereka adalah SA (45) Warga Dorogowok, Kecamatan Kunir, AW (29), S (30) warga Desa Dorogowok, Kecamatan Kunir. Sementara HR Desa Kedungmoro, Kecamatan Kunir sebagai penadah.

Kisah berawal saat saat salah seorang warga, Khusnul Khatimah, melaporkan kehilangan satu ekor sapi jenis lemosin pada Jumat 29 Desember 2023 lalu, sekitar pukul 03.00 dinihari. 

Dari sinilah aparat bertindak mencari para pencuri.

“Polisi awalnya menangkap SA dan AW. Namun karena melakukan perlawanan sehingga petugas melakukan tindakan tegas terukur dengan menembak kaki keduanya. Bahkan, salah satu tersangka, SA sempat ikut mencari sapi yang hilang itu. Terungkap, kedua tersangka SA dan AW merupakan residivis curanmor,” kata Kapolres Lumajang AKBP Mohammad Zainur Rofik, saat menggelar rekontruksi pencurian sapi Dusun Sentono, Desa Krai, Kecamatan Yosowilangun, Selasa (19/3/2024) seperti dikutip dari laman humas.polri.id.

Baca Juga: 3 Resep Bumbu Rendang Daging Sapi untuk Masakan Iduladha 2024, Beserta Tips agar Daging Empuk

Tersangka AW kepada polisi mengaku tak hanya mencuri sapi, tetapi juga mencuri kambing. Bahkan ia mengaku beberapa kali melakukan pencurian sepeda motor di wilayah Lumajang.

“Saya mencuri sapi hanya dua kali, untuk motor 9 kali. Hasil curi motor di jual ke penadah yang sudah ditangkap,” ujarnya kepada Polisi. Dari hasil mencuri, masing-masing mendapatkan 1,2 juta yang digunakan untuk keperluan sehari-hari.

Namun rekor dalam pencurian sapi dan kerbau, mungkin pantas disematkan kepada komplotan pencuri dari wilayah Tasikmalaya dan Garut, Jawa Barat ini. Bagaimana tidak, selama dua tahun komplotan ini berhasil menggasak 20 ekor kerbau dan seekor sapi.

Caranya, mereka mencuri hewan ternak yang sedang dilepasliarkan. Seperti dikutip dari tayangan Youtube Kompas, TV, tahun 2023, para pencuri ini bahkan pernah dalam semalam menyembelih dua ekor kerbau dengan cara dimutilisi.

Setelah berhasil, maka daging kerbau dijual ke pasar-pasar di wilayah Kabupaten Bandung. Beruntung polisi berhasil membengkuk komplotan yang meresahkan para petani di kampung itu.

Menurut Kapolsek Banjawangai, Garut,  Iptu Amirudin Latif, motifnya para pencuri soal ekonomi. "Motifnya kebutuhan," kata Amirudin.


 



Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



Close Ads x