SEMARANG, KOMPAS.TV - Enam hari pasca insiden jalan ambles di Perumahan Permata Puri, Ngaliyan, Kota Semarang area sekeliling lokasi terlihat ditutupi dengan pagar seng. Sedangkan di pinggir jalan ambles ditutupi dengan terpal untuk mengurangi pengikisan tanah oleh hujan atau erosi. Sementara untuk kebutuhan warga terkait air PDAM dan listrik sudah berjalan dengan normal.
Jalan ambles ini merupakan jalan utama di Perumahan Permata Puri namun jalan ambles tersebut masih merupakan jalan perumahan dan belum diserahkan kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang. Warga yang terdampak akibat amblesnya jalan utama ini sudah bertemu dengan pihak pengembang dan berdiskusi, namun belum ada kejelasan lebih lanjut.
Akhmad Subaidi, warga Perumahan Permata Puri RT 05 RW 08, yang rumahnya rusak akibat jalan ambles ini mengaku belum mendapat kompensasi apapun dari pihak pengembang perumahan.
“Karena jalan ini belum diserahkan ke pemkot, maka sepenuhnya adalah tanggung jawab dari pihak pengembang. Pengembang baru survey, ya, mungkin mereka masih membuat rencana. Jadi, saat ini warga juga menunggu apa tindakan lanjut dari pengembang, perbaikan apa yang akan dilakukan,” jelas Akhmad Subaidi.
Sebelumnya, jalan ambles sedalam kurang lebih 12 meter terjadi di dalam kompleks Perumahan Permata Puri, Kelurahan Bringin, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang terjadi pada Rabu (13/3/2024) kemarin pada jam 10 malam.
Hujan yang tidak kunjung berhenti dalam kurun waktu tiga hari mengakibatkan jalan utama perumahan ini ambles sepanjang kurang lebih 12 meter dengan lembar sekitar 9 meter dan kedalaman mencapai 12 meter.
#jalanambles #hujanderas #banjir
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.