JAKARTA, KOMPAS.TV - Gunung Ile Lewotolok yang berada di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengalami erupsi pada Senin (19/2/2024) sore.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Ile Lewotolok Yeremias Kristianto Pugel menyebut erupsi tersebut terjadi pukul 16.39 WITA.
Menurut penjelasannya, tinggi kolom abu erupsi yang terjadi mencapai 1.000 meter (1 kilometer) di atas puncak.
Sementara kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal yang condong ke arah tenggara.
"Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35,6 milimeter dan durasi 67 detik," kata Yeremias, dalam laporannya, Senin.
Baca Juga: Di Lembata NTT, PVMBG Catat Terjadi 821 Kali Erupsi di Gunung Ile Lewotolok
Gunung Api Ile Lewotolok dengan tinggi 1.423 meter di atas permukaan laut, saat ini berada pada status waspada atau level II.
Masyarakat diimbau untuk tidak memasuki dan tidak melakukan aktivitas di area dalam radius dua kilometer dari pusat aktivitas vulkanik.
Sedangkan masyarakat yang berada di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona diminta selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya dari guguran maupun longsoran lava dan awan panas dari bagian timur kawah Gunung Ile Lewotolok.
"Masyarakat yang bermukim di sekitar lembah atau aliran sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Ili Lewotolok agar selalu mewaspadai potensi ancaman bahaya lahar yang dapat terjadi terutama di saat musim hujan," jelasnya, dikutip dari Antara.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi Pagi Ini, Lontarkan Abu Setinggi 1.000 M, Warga Diminta Hindari Besuk Kobokan
Sumber : Antara
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.