JAKARTA, KOMPAS.TV - Pernyataan Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Ade Armando yang menyinggung politik dinasti di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mendapat kritik dari masyarakat.
Tak hanya di Yogyakarta, warga Kota Gudeg tersebut yang ada di Jakarta juga memasang spanduk kecaman terhadap pernyataan Ade Armando.
Beberapa spanduk tersebut terpasang di jalan Gunung Sahari. Spanduk kecaman warga Yogyakarta itu dipasang dipagar pembatas jalan sebelum lampu merah Jalan Gunung Sahari, Jakarta Pusat.
Kemudian terpasang di seberang Gedung Pertunjukan Wayang Orang Bharata Purwa di Jalan Pasar Senen, Jakarta Pusat. Spanduk dipasang di pagar pembatas jalan.
Kemudian ada juga di kawasan Megaria, Jakarta Pusat. Spanduk yang terpasang tersebut bertuliskan Ade Armando Penista UU Keistimewaan Yogyakarta dan Penghina Sejarah Kemerdekaan RI.
Baca Juga: Tak Terima Ade Armando Singgung Politik Dinasti DIY, Warga Yogyakarta Unjuk Rasa di Kantor DPW PSI!
Dalam spanduk tersebut juga terlihat, wajah Ade Armando dicoret dengan tanda silang berwarna merah.
Adapun sejumlah massa yang tergabung dalam Paguyuban Masyarakat Ngayogyakarta Untuk Sinambungan Keistimewaan (Paman Usman) mendatangi kantor DPW PSI Yogyakarta di Jalan Miliran, Muja-muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta, DIY.
Mereka meminta tindakan tegas PSI terkait pernyataan kadernya yang sudah menyinggung warga Yogyakarta. Massa merasa tersinggung soal pernyataan Ade Armando yang menyebut DIY telah mempraktikkan politik dinasti.
Perwakilan Paman Usman yang juga ketua Sekretariat Bersama (Sekber) Keistimewaan, Widihasto menyatakan kehadirannya ke Kantor DPW PSI Yogyakarta bersama warga lainnya untuk menuntut PSI secara kelembagaan melakukan tindakan yang tegas kepada Ade Armando.
Pihaknya memberikan waktu selama dua hari sampai dengan hari Rabu untuk PSI menentukan sikap. Jika tuntutan tersebut tidak dijalankan pihaknya akan membersihkan simbol-simbil PSI di DIY.
Baca Juga: PDIP Gugat Ade Armando Rp200 Miliar Gegara buat Konten Video "Megawati Ngamuk"
"Saya kira tidak bisa itu dikatakan sebagai tindakan pribadi Ade Armando tidak bisa, karena dia adalah caleg dan pengurus DPP, harus ada sikap politik yang jelas kepada Ade Armando," ujar Widihasto di Kantor DPW PSI DIY, Senin (4/12/2023).
Tuntutan lainnya adalah meminta aparat kepolisian untuk menangkap Ade Armando karena telah menyebarkan konten-konten hoaks yang tidak sesuai dengan fakta hukum, terkait sejarah keistimewaan Yogyakarta.
"Tolong dipahami ini aspirasi masyarakat, yang kita tahu bahwa perjuangan undang-undang keistimewaan membutuhkan waktu yang panjang tidak bisa dilecehkan oleh kader PSI," ujar Widihasto.
Di kesempatan yang sama Wakil Sekretaris DPW PSI DIY Ari Hidayat menyatakan pihaknya bakal segera menyampaikan aspirasi masyarakat Yogyakarta kepada pimpinan PSI pusat.
Ari mengkau sebagai warga Yogyakarta juga mengaku mengerti sejarah DIY, sehingga dia juga menyayangkan pernyataan Ade Armando.
Baca Juga: Sultan HB X Buka Suara soal Pernyataan Ade Armando yang Singgung Politik Dinasti DIY!
"Ya aspirasi tadi akan kita sampaikan ke DPP (PSI) pusat secepatnya. Untuk merespon teman-teman kita di Paman Usman," ujarnya.
Terpisah Wakil Ketua Dewan Pembina PSI Grace Natalie menyayangkan pernyataan Ade Armando yang beropini soal politik dinasti di DI Yogyakarta.
"Sekali lagi kami menyayangkan dan memberikan teguran keras kepada Ade Armando," ujar Grace di Jember, Jawa Timur, Senin (4/12) malam.
Grace menambahkan Ade juga telah membuat video pernyataan permohonan maaf di media sosial pribadinya. Dalam video permohonan maaf, Ade menjelaskan pendapat atau opini yang dibuat adalah opini pribadi dan tidak ada koordinasi dengan DPP PSI.
Baca Juga: Viral Karena Singgung Politik Dinasti DIY, Ade Armando Minta Maaf dan Sebut Opini Bersifat Pribadi
Terkait potensi sanksi yang diberikan kepada Ade, mengingat ini bukan kali pertama Ade diberikan sanksi, Grace menjelaskan pihaknya akan mempertimbangkan hal tersebut dalam rapat pengurus.
"Sedang kita rapatkan (pemberian sanksi), tapi teguran keras sudah diberikan kepada Ade Armando dan beliau langsung membuat pernyataan maaf," ujar mantan Ketum PSI itu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.