BANTUL, KOMPAS.TV - Pemilik kontrakan di Padukuhan Pelem Kidul, Kelurahan Baturetno, Banguntapan, Kabupaten Bantul, Wahyuni (66) mengaku terkejut rumahnya digunakan sebagai tempat produksi narkoba berbentuk keripik pisang.
Wahyuni mengatakan, sejak sebulan lalu rumahnya dikontrak oleh pendatang dari Jakarta, yang dikiranya merupakan pengangguran yang kerjanya hanya tidur di rumah.
"Selama ini saya kira yang ngontrak itu cuma tidur saja," kata dia di kediamannya, tak jauh dari tempat kontrakan, Jumat (3/11/2023).
Ia menjelakan, selama ini hampir setiap hari pintu rumah kontrakan itu tertutup, dan R sebagai pengontrak hanya keluar rumah saat mencari makan saja.
Baca Juga: Baru Sebulan Beroperasi, Keripik Pisang Narkoba Dibanderol Rp1,5 sampai Rp6 Juta
"Kalau ketemu pasti dia mau cari makan. Pernah kemarin-kamarin gitu juga.”
“Saya ketemu dia di depan rumah saya, terus saya tanya, mau ke mana, dia jawab mau cari makan," tutur Wahyuni.
Soosk R yang kini telah ditetapkan sebaga tersangka, kata Wahyuni, juga sering membeli makanan di warung angkringan dan pempek.
"Terus dia kan juga sering beli makanan di angkringan sama pempek dekat sini (Padukuhan Pelem Kidul), pemilik angkringan dan pempeknya itu malah bilang makasih ke saya.”
“Katanya bisa nularin rezeki karena yang ngontrak di tempat saya kalau makan di tempat angkringan atau di tempat penjual pempek itu," ujarnya.
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.