BANYUMAS, KOMPAS.TV - Pihak Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Slamet, yang berada di bawah Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyatakan, ada peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Slamet di Jawa Tengah, Senin (23/10/2023).
Meskipun Gunung Slamet saat ini berstatus "waspada," informasi yang terbaru menegaskan bahwa peningkatan ini belum mengakibatkan hujan abu.
Status Gunung Slamet dinaikkan dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) sejak tanggal 19 Oktober 2023.
Kepala Pos PGA Slamet, Muhammad Rusdi menjelaskan, hujan abu biasanya terjadi setelah letusan atau erupsi gunung.
Saat ini, aktivitas vulkanik di Gunung Slamet masih relatif lemah, dan belum terjadi letusan atau erupsi yang menghasilkan material vulkanik.
Baca Juga: Pagi Ini Gunung Ile Lewotolok Erupsi Sebanyak 2 Kali, Kolom Abu ke Barat laut
"Hujan abu itu harus ada letusan dulu atau erupsi, jadi bawa material dari dalam. Itu masih lemah," kata Rusdi dikutip dari Antara.
Rusdi juga menjelaskan, gempa tremor terus-menerus terjadi di Gunung Slamet, tetapi data kegempaan masih fluktuatif dan belum menunjukkan tanda-tanda gempa letusan atau erupsi.
Demikian juga dengan suara gemuruh yang terdengar di beberapa hari terakhir.
Menurut Rusdi, suara tersebut disebabkan oleh petir dan faktor cuaca.
Bukan karena aktivitas Gunung Slamet. Hal ini tidak terdeteksi di seismograf.
Baca Juga: PVMBG: Gunung Slamet Belum Muntahkan Hujan Abu Meski Berstatus Waspada
"Kegempaan di Gunung Slamet sampai saat ini masih gempa tremor menerus dan datanya fluktuatif, naik-turun, dan belum terjadi gempa letusan atau erupsi," tegasnya.
Rusdi mengimbau kepada masyarakat di sekitar Gunung Slamet, termasuk Kabupaten Banyumas, Purbalingga, Pemalang, Tegal, dan Brebes untuk tetap tenang dan tidak terpancing oleh isu-isu yang belum dapat dipastikan kebenarannya.
Masyarakat diharapkan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat atau Pos PGA Slamet untuk memastikan informasi yang benar.
Rusdi juga mengingatkan agar masyarakat mematuhi rekomendasi yang dikeluarkan PVMBG, seperti tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.
Baca Juga: Gunung Slamet Waspada, Ini Penyebab dan Imbauan PVMBG
Sebelumnya terdapat video sebuah mobil yang kotor akibat debu di salah satu rumah warga di Desa Banjarsari Wetan, Kecamatan Sumbang, Banyumas menimbulkan pertanyaan apakah debu tersebut merupakan abu vulkanik dari Gunung Slamet.
Namun, Rusdi memastikan bahwa debu tersebut bukanlah abu vulkanik dari Gunung Slamet.
Baca Juga: 72 Calon Eselon II di Pemprov Papua Pegunungan Lulus Seleksi Administrasi
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.