JAMBI, KOMPAS.TV - Kabut asap yang tebal membuat kualitas udara di Kota Jambi menjadi tidak sehat. Keadaan tersebut tidak membuat semangat Suartini menjadi surut untuk tetap bekerja.
Meski berisiko terserang infeksi saluran pernapasan akut atau ISPA ia tetap bekerja menyapu jalanan Kota Jambi dari sampah yang berserakan.
Suartini mengaku matanya pedih dan pengap, sebab ia bekerja di tengah kepungan asap kebakaran hutan dan lahan yang melanda Jambi dan Kabupaten Muaro Jambi selama kurang lebih tiga pekan ini. Selain itu, kabut asap ini juga memberi dampak buruk bagi sistem pendidikan.
Diketahui sudah dua hari ini siswa diliburkan dari kegiatan belajar dengan tatap muka, dan sistem belajar dilakukan dengan cara daring.
Baca Juga: Darurat Kabut Asap Karhutla di Pulau Sumatra, Siswa Harus Belajar Daring di Rumah!
Editor Video: Dawud Majid
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.