Kini, mereka dipindahkan atau ditempatkan ke bagian administrasi untuk sementara waktu. Mereka dinonaktifkan karena pihak kepolisian tengah mengusut kasus ini.
Setelah itu, kata Gregg, pihak rumah sakit bakal mengambil tindakan keras kepada perawat dan bidan tersebut.
"Mereka di satu depertemen ini dinonaktifkan untuk tidak memegang bagian itu (persalinan),” ujaer Gregg.
“Kenapa dinonaktifkan, karena untuk mempermudah proses penyelidikan oleh kepolisian. Jadi kita beri kesempatan fokus dalam menyelesaikan atau membuat terang masalah ini.”
Baca Juga: Setuju Tes DNA, Ibu Bayi Tertukar di Bogor Ajukan Syarat Tes Dilakukan di RSCM
Sebelumnya, perawat dan bidan di RS Sentosa diperiksa di Unit Reskrim Polres Bogor. Mereka datang untuk memberi keterangan sebagai saksi yang menangani persalinan atau kelahiran bayi setahun silam.
Hasil pemeriksaan selama 10 jam, ada unsur kelalaian saat memasang gelang ke bayi alias terjadi gelang dobel atau dua gelang satu nama yang sama, yakni nama Pasien B.
"Pemeriksaan kemarin itu lebih kepada fakta peristiwa yang terjadi di hari yang diduga menjadi hari bayi tertukar itu,” ujarnya.
“Jadi memang yang diperiksa adalah perawat yang juga kami duga terlibat di dalamnya. Makanya, yang diperiksa mereka. Hasil tes DNA bayi Ibu Siti itu sudah cukup untuk dinonaktifkan si perawat ini.”
Baca Juga: Plt Bupati Bogor Instruksikan Dinas Kesehatan Turun Tangan Atasi Kasus Bayi Tertukar
Sumber : Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.