Meski begitu, Daryono menyatakan, gempa Banten kali ini tidak berpotensi tsunami berdasarkan hasil pemodelan BMKG.
"Hingga pukul 11.50 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," ujar Daryono.
Baca Juga: Gempa Magnitudo 4,8 Guncang Jakarta Timur, BMKG: Deep Focus, Tidak Berbahaya
Ia pun meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Daryono juga meminta masyarakat untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," pungkasnya, dilansir dari Kompas.com.
Sebagaimana telah diberitakan Kompas.tv sebelumnya, gempa bumi M 5,7 mengguncang wilayah barat daya Muara Binuangeun, Banten, pada pukul 11.28 WIB, Kamis (17/8/2023).
Awalnya, BMKG menyebut gempa tersebut berkekuatan 5,9. Namun, beberapa menit kemudian diperbarui dan disebut gempa berkekuatan 5,7.
Menurut BMKG, gempa bumi itu berpusat di laut, tepatnya di koordinat 7,62 lintang selatan dan 105, 51 bujur timur, dan berjarak 96 km di barat daya Muara Binuangeun, Banten.
Gempa di sisi barat Pulau Jawa tersebut pun disebut memiliki kedalaman 60 km.
"Dirasakan (MMI) II-III Bandung, II Cikembar, II Bogor," bunyi cuitan BMKG di media sosial Twitter atau X.
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.