"Saya tidak tega lihat anakku dipukul, saya bilang, mending saya pukul daripada anakku," tuturnya, dikutip Tribunnews.com.
Akibat penganiayaan tersebut, korban mengalami luka memar di kepala dan punggung.
Riski kemudian membawa anaknya ke RS Ibnu Sina, namun nyawa korban tidak tertolong.
Sementara bibi korban, Riska membenarkan bahwa pelaku menganiaya MAF karena kesal.
"Dianiaya karena gara-gara rewel dan nakal, tapi kan namanya juga anak-anak pasti aktif kan, tidak mungkin tidak (aktif)," tandasnya.
Baca Juga: Terungkap! Dua Jambret yang Diamuk Warga di Makassar Ternyata Residivis Pencurian
"Lukanya di belakang punggung sama bagian telinga sama kayak ada bekas benturan di atas alis," kata dia.
Setelah MAF meninggal, menurutnya, ibu korban menjadi trauma dan sulit diajak berkomunikasi.
Ia berharap petugas kepolisian segera menangkap pelaku yang telah menghilangkan nyawa bayi itu.
"Harapannya kasus ini tetap dilanjut (proses hukum) biar didapat pelakunya, kalau anaknya (pelaku M) tidak didapat biar orang tuanya dulu ditahan biar anaknya muncul (menyerahkan diri)," tegasnya.
Sumber : tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.