GROBOGAN, KOMPAS.TV - Enam bulan lalu Daryanto, seorang pemuda asal Desa Penadaran, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, bekerja sebagai sopir mengalami kecelakaan. Tulang kakinya patah dan sempat menjalani perawatan. Namun, karena keterbatasan biaya, pengobatan Daryanto tidak tuntas.
Daryanto kini tidak bisa berjalan dan hanya bisa terbaring di tempat tidur. Seluruh aktivitasnya harus dibantu oleh sang ibu. Daryanto yang dulu menjadi tulang punggung keluarga, kini digantikan oleh sang ibu yang bekerja dengan menjual kayu bakar, dan hanya mendapatkan penghasilan Rp 15.000 ribu hingga Rp 20.000 per hari.
"Tiap hari jualan, dapat Rp 15.000 sehari. Enggak cukup, lha bagaimana, anaknya sakit ga bisa cari uang. Bapaknya ga ngurus, 20 tahun ga ngurus, anak saya masih kecil-kecil," jelas Marni, penjual kayu bakar.
Kondisi Daryanto mendapat perhatian dari Balai Rehabilitasi Sosial Margo Laras Pati, Kementerian Sosial. Daryanto mendapat bantuan uang tunai untuk operasional perawatan di rumah sakit serta beberapa paket sembako dan nutrisi.
"Memberikan bantuan kepada Mas Daryanto yang sakit sudah enam bulan lalu. Terjadi kecelakaan, sehingga menggagu fungsi geraknya dan juga ada gangguan orgam dalam dibagian saluran kencing," kata Susanto, perawat Balai Rehabsos Margo Laras Pati.
Kementerian Sosial dan Dinas Sosial Kabupaten Grobogan akan memantau pengobatan Daryanto hingga sembuh, bisa berdiri dan kembali bekerja. Sehingga sang ibu bisa menjalani masa tua dengan tentram dan bahagia.
#grobogan #kementeriansosial #dinassosial
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.