JAKARTA, KOMPAS.TV – Psikolog forensik, Reza Indragiri Amriel, menyoroti tingkat kecerdasan Muhammad Husen (28) yang merasa puas dan tidak menyesal setelah membunuh dan memutilasi bos depot air minum isi ulang, Irwan Hutagalung (53), di Semarang, Jawa Tengah.
“Perkiraan saya bukan pada masalah kepribadian ya, tetapi boleh jadi pada tingkat kecerdasan. Silakan otoritas terkait melakukan pemeriksaan terhadap kepribadian dan juga kecerdasan,” ucapnya dalam dialog Kompas Petang Kompas TV, Jumat (12/5/2023)..
Reza berharap apapun hasil pemeriksaan terhadap kepribadian dan kecerdasan tersangka, proses hukum tetap berjalan.
Baca Juga: Polisi Gelar Pra Rekonstruksi Husen Bunuh dan Mutilasi Bos Depot Air Minum di Semarang
“Apa pun itu, bagaimana pun potret kepribadian dan tingkat kecerdasan si tersangka ini, sungguh-sungguh saya berharap bahwa proses hukum bisa berjalan,” harapnya.
“Artinya, kepribadiannya akan terpotret sebagai individu yang normal juga dengan kecerdasan yang memadai, sehingga yang bersangkutan dianggap punya kompetensi untuk bertanggung jawab secara pidana.”
Menjawab pertanyaan tentang pelaku yang tega memutilasi dan mengecor korban, Indra mengatakan, hal itu justru mengindikasikan tersangka memiliki kecerdasan yang memadai.
“Ini mengindikasikan ia memiliki kecerdasan yang paling tidak memadailah, standarlah.”
Kecerdasan yang standar, lanjut Reza, memungkinkan pelaku untuk menarik tali temali tentang apa yang dia alami, kesakitan yang dia derita, dan cara untuk menghindari atau menghentikan kesakitan tersebut, meski cara yang digunakan adalah salah dan jahat.
Upaya tersangka untuk menghilangkan barang bukti dan menghapus jejak seusai melakukan pembunuhan, menurut Reza, juga menunjukkan kecerdasan standar.
“Begitu pula saat setelah melancarkan aksinya, ternyata tersangka ini tetap mempunyai kecerdasan untuk menghilangkan barang bukti, yaitu jasad korban.”
“Menghilangkan barang bukti sedemikian rupa, sekali lagi merupakan indikasi bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa tersangka ini memiliki kecerdasan yang paling tidak standar atau memadai,” tegasnya.
Baca Juga: Pelaku Mutilasi Cor Semen di Semarang Ditangkap & Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana!
Diberitakan Kompas TV, Muhammad Husen, pelaku pembunuhan dan mutilasi terhadap bosnya, Irwan Hutagalung, disebut belum lama bekerja di depot air minum isi ulang milik korban yang berada di Tembalang, Semarang, Jawa Tengah.
Husen mengaku baru bekerja selama satu bulan di depot air minum isi ulang tersebut. Ia mulai bekerja pada awal bulan Ramadan tahun ini.
Namun, selama satu bulan bekerja itu, Husen mengaku kerap dipukuli hingga dicaci maki oleh Irwan.
Pada Kamis 4 Mei 2023, Husen memutuskan untuk membalas dendam dengan membunuh, memutilasi, hingga mengecor tubuh korban.
"Saya merasa sakit hati, saya sering dipukuli. Karena setiap ada kesalahan kecil, pasti dia main tangan," kata Husen saat dihadirkan polisi dalam konferensi pers pada Rabu (10/5/2023).
Baca Juga: Husen Baru Kerja Sebulan di Depot Air Isi Ulang, Ngaku Sering Dipukuli Bos Tiap Ada Kesalahan Kecil
Lebih lanjut, Husen mengaku tidak menyesali perbuatannya membunuh, memutilasi hingga mengecor jasad korban.
Sebaliknya, Husen justru merasa puas atas aksinya itu karena dendam pribadinya terhadap Irwan Hutagalung sudah terlampiaskan.
“Saya puas, enggak nyesel. Dendam saya sudah terlampiaskan,” ujar Husen.
Husen mengaku menusuk wajah korban saat sedang tertidur menggunakan linggis. Ia menghujamkan linggis berukuran sekitar satu meter ke arah pipi kanan dan pelipis kiri korban pada Kamis 4 Mei 2023 sekitar pukul 20.30 WIB.
Keesokan harinya atau Jumat 5 Mei 2023, Husen kembali ke TKP untuk memutilasi tubuh korban menjadi empat bagian yaitu kepala, kedua tangan, dan badan.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.