JAKARTA, KOMPAS.TV - Berawal dari tahun 2005 silam, Teddy Minahasa dan Linda Pujiastuti bertemu di sebuah hotel dan spa.
Dari hubungan baik, lantas siapa sangka suatu saat berubah sebaliknya.
Pasca hilang kontak beberapa tahun, di tahun 2019 keduanya kembali berkomunikasi di mana Linda memberikan informasi adanya penyelundupan narkoba mencapai 2 ton lewat jalur laut China.
Alhasil, Teddy menggunakan uang pribadinya senilai Rp 20 miliar, namun justru dirinya kena tipu.
Kemudian, keduanya kembali berkomunikasi di tahun 2022.
Tak mau masuk ke dalam lubang yang sama, Teddy justru menjebak Linda lewat sabu penyisihan yang diungkap pihak Polres Bukit Tinggi.
Dan hal tersebut, terkuak lewat pesan aplikasi yang dibongkar ahli digital forensik.
Awal mula Linda kembali menghubungi Teddy setelah sempat bermasalah pun terungkap.
Di mana Linda menghubungi Teddy melalui whatsapp untuk meminta bantuan.
Yang di mana, hal tersebut terjadi tepatnya pada tanggal 23 Juni 2022.
Dari hal tersebut, seolah menjadi kesempatan untuk Teddy, ia pun lebih dulu meminta Linda untuk mencarikan "lawan" dalam arti pembeli, untuk sabu yang lebih dulu sudah disisihkan.
Dari sanalah, Linda Pujiastuti diperkenalkan dengan Dody Prawiranegara.
Setelah komunikasi terkait adanya permintaan dicarikan pembeli, Linda pun mencoba menghubungi Mantan Kapolsek Kali Baru, Kompol Kasranto.
Yang di mana sebanyak 1 kilogram sabu diserahkan ke Aiptu Janto P Situmorang yang merupakan anak buahnya, untuk dijual ke bandar narkoba dengan harga Rp 500 juta.
Dari Rp 500 tersebut, Kasranto mengaku membagi-bagikan hasil.
Di sisi lain, selain terkuaknya rangkaian kronologis kasus, terdakwa Linda juga memaparkan fakta yang mengejutkan, salah satunya hubungan spesial antara dirinya dengan Teddy Minahasa.
Bahkan, Linda mengungkap keduanya pernah pergi ke Taiwan untuk mendatangi sebuah pabrik sabu.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.