BANDUNG, KOMPAS.TV – Deputi Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) mengajak camat di daerah perbatasan dan aparatur Pos Lintas Batas Negara (PLBN) mengikuti pelatihan intelijen.
Deputi bidang Pengelolaan Infrastruktur Kawasan Perbatasan BNPP Jeffry Apoly Rahawarin menjelaskan pelatihan intelijen bagi camat perbatasan dan aparatur PLBN ini sebagai upaya kewaspadaan dini di pintu terdepan NKRI.
Seperti diketahui Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam beberapa kesempatan menyatakan agar perbatasan RI menjadi sebagai beranda terdepan.
Beranda terdepan dimaksudkan bukan sekadar bangunan PLBN yang megah, tetapi juga sumber daya manusia yang baik.
Baca Juga: Pesan Presiden Jokowi ke KSAL Laksamana Muhammad Ali: Jaga Perbatasan dan Modernisasi Alutsista
"SDM yang baik salah satunya adalah penyiapan intelijen di dalamnya. Karena banyaknya permasalahan-permasalahan di perbatasan sehingga perlu dibekali terkait dasar intelijen," ujar Jeffry di acara yang digelar di Hotel Sutan Raja, Bandung, Jawa Barat, dikutip dari BNPP.go.id, Selasa (28/2/2023).
Jeffry menambahkan daerah perbatasan rawan akan tindak kejahatan. Mulai dari penyelundupan barang dan orang, perdagangan orang dan narkoba.
Belum lagi masalah disintegrasi bangsa yang sengaja dihembuskan pihak luar, konflik horizontal di daerah perbatasan negara, aksi separatis dan terorisme hingga masuknya ideologi yang bertentangan dengan Pancasila.
Untuk itu perlu pembekalan intelijen bagi aparatur di perbatasan negara. Apalagi tujuan dari kegiatan intelijen ini adalah mencari dan memberikan informasi untuk mencegah permasalahan tersebut terjadi, khususnya di kawasan perbatasan negara.
Sumber : Kompas TV, bnpp.go.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.